Gubernur Anis Baswedan Bakal Perkuat Data Covid-19 untuk Mengambil Kebijakan Penanggulangan

- 24 November 2020, 21:04 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. /Tangkap layar/Antara TV

 

KEBUMEN TALK - Penanganan dan penanggulangan Covid-19 di Jakarta bakal diperkuat data sebagai pijakan untuk mengambil kebijakan.

Sebagaimana diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meyakinkan masyarakat bahwa seluruh kebijakan Pemprov DKI Jakarta terkait pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) adalah berbasis data mengenai perkembangan kasus positif, tingkat kesembuhan, tingkat penyebaran hingga tingkat kematian.

"Sejak awal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk memberikan informasi menyeluruh terkait penanganan Covid-19, tidak ada yang ditutup-tutupi. Jadi, semua kebijakan kita yang terkait dengan Covid itu berbasis data," kata Anies dalam diskusi webinar penanganan Covid-19 di DKI Jakarta di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Anis Sebut Sudah Tanda Tangan Perda COVID-19 Sepekan Lalu

Anies menceritakan penanganan yang mereka mulai adalah ketika Maret 2020 saat pandemi mulai merebak dengan kebijakan pertama adalah sekolah dari rumah (16 Maret 2020) yang diikuti oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 10 April 2020 yang terus berlanjut dengan PSBB transisi.

Pada 14 September 2020, kata Anies, pihaknya melakukan penarikan rem darurat "emergency break" kembali ke PSBB awal akibat adanya peningkatan kasus positif dan angka kematian setelah beberapa kali dilakukan perpanjangan PSBB transisi.

"Namun kita berhasil menurunkannya lagi pelan-pelan. Tapi tepat ketika sudah mulai turun, tiba-tiba ada libur panjang (Oktober) konsekuensinya, kita sekarang mulai menyaksikan kenaikan lagi signifikan," ucapnya.

Baca Juga: Setelah Anis Baswedan, Kini Ridwan Kamil dan Ade Yasin Dipanggil Kepolisian

Anies menyebut, hal itu diungkapkannya agar ada antisipasi mengenai efek mobilitas penduduk terhadap peningkatan kasus positif Covid-19.

"Makin tinggi warga di luar rumah, makin tinggi juga peningkatan kasus itu terasa sekali. Artinya dengan ini, kita harus betul-betul harus antisipasi. Kami menyadari, dari awal bahwa ada dua yang harus dipertimbangkan, aspek kesehatan dan ekonomi," ucapnya.

Di sisi lain, ucap Anies, Pemprov juga menyadari bahwa sumber dari persoalan ini adalah karena krisis kesehatan, karena itu harus ditangani dengan baik termasuk oleh Pemprov DKI yang harus melaksanakan "bagiannya" yakni 3T (Testing, Tracing, Treatment) dengan sebaik-baiknya sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari situs ANTARA.

Baca Juga: Anis Baswedan Akhirnya Penuhi Panggilan Kepolisian Soal Pelanggaran Prokes Habib Rizieq Syihab

"Karena bagaimana mungkin kita bisa meminta masyarakat pakai masker, kalau masyarakat melihat ke pemerintah dan tanya, 'do you do your homework'? Bagaimana dengan testing anda, tracing anda, apakah anda siapkan tempat untuk treatment, untuk isolasi. Nah, 'we do our part', sehingga kita bisa minta masyarakat untuk mengerjakan bagiannya," tutur Anies menambahkan.***

Editor: Muhammad Khasbi M.

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x