Indonesia Larang Ekspor Minyak Sawit untuk Menopang Pasokan

- 23 April 2022, 13:12 WIB
Presiden Jokowi nyatakan melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya.
Presiden Jokowi nyatakan melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya. /tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden/

KEBUMEN TALK - Indonesia akan secara efektif melarang ekspor minyak sawit mulai 28 April 2022, hingga pemberitahuan lebih lanjut, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan pada hari Jumat 22 April 2022 bahwa penghentian pengiriman minyak goreng dan bahan bakunya untuk mengendalikan lonjakan harga domestik.

Langkah sebelumnya oleh Indonesia untuk membatasi ekspor minyak sawit, yang diperkenalkan pada akhir Januari dan kemudian dicabut pada Maret, mengirim harga komoditas global ke level tertinggi dalam sejarah.

Minyak gorengnya sebagian besar berasal dari minyak sawit, di mana Indonesia adalah produsen dan eksportir terbesar di dunia, dan langkah-langkahnya untuk menjamin pasokan domestik telah mengguncang pasar global.

Baca Juga: Francesco Bagnaia Kesal Usai Terjatuh di Portimao, Murid Rossi Seret Nama Mandalika

Dalam siaran video singkat, Jokowi, demikian presiden Indonesia akrab disapa, mengatakan kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan produk pangan di dalam negeri.

“Saya akan memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng di pasar domestik menjadi melimpah dan terjangkau,” ujar Jokowi, dikutip KebumenTalk.com dari Reuters.

Kedelai berjangka AS melonjak lebih dari 3% mencapai rekor tertinggi 84,03 sen per pon setelah Indonesia mengumumkan larangan tersebut.

Baca Juga: Kantor HAM PBB Mengutip Bukti yang Berkembang Tentang Kejahatan Perang di Ukraina

Langkah ini akan merugikan konsumen tidak hanya di pembeli terbesar India tetapi secara global, karena kelapa sawit adalah minyak yang paling banyak dikonsumsi di dunia, Atul Chaturvedi, presiden badan perdagangan Asosiasi Ekstraktor Pelarut India (SEA), mengatakan kepada Reuters.

"Langkah ini agak disayangkan dan sama sekali tidak terduga," ujar Atul.

"Langit akan membatasi harga minyak nabati sekarang. Pembeli mengandalkan minyak kelapa sawit setelah pasokan minyak matahari turun karena perang Ukraina," kata dealer perusahaan perdagangan global yang berbasis di Mumbai.

Baca Juga: Belajar dari Pengalaman, Marc Marquez Tak Ingin Ambil Risiko di GP Portugal

"Sekarang mereka (pembeli) tidak punya pilihan karena pasokan kedelai juga terbatas," lanjut dealer perusahaan perdagangan global itu.

Pejabat di asosiasi minyak sawit Indonesia GAPKI tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Di dalam negeri, harga eceran minyak goreng kebanyakan dijual di atas Rp 20.000 per liter. Di beberapa provinsi di Indonesia, harga minyak goreng hampir dua kali lipat dalam sebulan terakhir saja.

Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di beberapa kota di Indonesia akhir-akhir ini terjadi akibat tingginya harga minyak goreng.

 

Pemerintah Indonesia telah menetapkan batas harga Rp14.000 per liter untuk minyak goreng curah, tetapi para pejabat mengatakan banyak pengecer masih menjualnya melebihi batas.

Penyelidikan negara sedang dilakukan atas dugaan korupsi dalam masalah izin ekspor yang dicari. Kejaksaan Agung pekan lalu menetapkan seorang pejabat senior kementerian perdagangan dan tiga eksekutif kelapa sawit sebagai tersangka.***

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah