Keutaman Shalat Witir Hingga Jumlah Rakaat dan Qunut Shalat Witir yang Perlu Diketahui di Bulan Ramadhan

- 4 April 2022, 17:25 WIB
Niat Shalat Witir
Niat Shalat Witir /Silmi Akhsin/

 

KEBUMEN TALK - Bagia kalian yang belum tau bagaimana dan kenapa shalat witir dilaksanakan oleh kaum muslim di Indonesia setelah shalat tarawih? Simak yuk penjelasannya supaya menambah pengetahuan.

Ada keutamaan shalat witir, jumlah rakaat shalat witir, hingga qunut shalat witir yang bisa kalian baca di artikel ini sebagaimana dikutip dari berbai sumber.

Berikut ini penjelasan selengkapnya keutaman shalat witir hingga qunut salat witir di bawah ini:

Baca Juga: Selamat, Tiga Personel Polres Kebumen Raih Kenaikan Pangkat Pengabdian

KEUTAMAAN SHALAT WITIR


Banyak dari kita telah mengetahui bahwa shalat witir ialah penutup dari shalat malam atau shalat tarawih. Meski pada pelaksanaan shalat tarawih umumnya shalat witir dikerjakan secara langsung setelah tarawih, tapi sebenarnya shalat tarawih dan witir ialah dua shalat yang berbeda.

Shalat witir memiliki keutamaan yang lebih daripada shalat tarawih.

▪️ Asy-Syaikh Muhammad al-Utsaimin rahimahullah berkata,

والصَّحيحُ: أَنَّ الوِترَ مقدَّمٌ عليها، وعلى الاستسقاء؛ لأنَّ الوِتر أَمَرَ به وداوم عليه النَّبيُّ صلّى الله عليه وسلّم، حتى قال بعضُ أهلِ العِلمِ: إنَّ الوِترَ واجبٌ

"Pendapat yang benar bahwa shalat witir lebih utama daripada tarawih dan istisqa', karena shalat witir diperintahkan oleh Nabi dan beliau shallallahu alaihi wasallam senantiasa mengerjakannya. Sampai-sampai sebagian ulama ada yang mengatakan hukumnya wajib." (Asy-Syarh al-Mumti', IV/10)

Baca Juga: Prediksi Chelsea vs Real Madrid, Susunan Pemain Hingga Prediksi Skor Liga Champions 2022

Di antara hadits yang menunjukkan keistimewaan shalat witir ialah

Sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam,

إنَّ اللهَ قد أمَدَّكم بصلاةٍ، وهي خيرٌ لكم مِن حُمْرِ النَّعَمِ، وهي الوِترُ، فجعَلَها لكم فيما بينَ العِشاءِ إلى طُلوعِ الفَجرِ

"Sesungguhnya Allah telah memberi untuk kalian suatu shalat yang lebih baik bagi kalian daripada memiliki unta merah, yaitu shalat witir. Allah tetapkan pelaksanaannya antara shalat isya sampai terbitnya fajar." -SHAHIH LI GHAIRIHI- (Sunan Abi Dawud, II/558, Daar ar-Risalah) HR. At-Tirmidzi (452), Abu Dawud (1418), Ibnu Majah (1168)

Baca Juga: Rating Pemain – Juventus 0 – 1 Inter Milan: Nerazzurri Kembali Perebutan Gelar Serie A

Asy-Syaikh Abdullah al-Bassam rahimahullah berkata,

فضل صلاة الوتر، وأنَّها تعدل في قيمتها وغلائها أفضل أموال العرب، وهي الإبل الحمر، وما هو إلاَّ مثال تقريبي من النبي -صلى الله عليه وسلم- لأصحابه فيما يعرفون من نفائس الحياة، وفيما هو أغلى في النفس من المال، وإلاَّ فإنَّ متاع الدنيا كلها قليل بجانب الآخرة

"Hadits ini menunjukkan keutamaan shalat witir dan penjelasan bahwa shalat witir dalam hal nilai dan mahalnya itu sebanding dengan harta orang Arab yang paling mahal, yaitu unta merah. Ini hanyalah pendekatan yang dibuat oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam untuk para sahabat dengan menggunakan sesuatu yang mereka ketahui berupa perkara yang sangat berharga di kehidupan dan harta yang termahal, karena sebenarnya seluruh perhiasan dunia amatlah sedikit jika dibandingkan dengan akhirat." (Taudhih al-Ahkam, II/405)

Baca Juga: Spoiler Manga Anime One Pice 1046 dan Kapan Rilis Chapternya ? Besok 11 April 2022

Terkait hadits ini pula,

Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan berkata,

"(Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam) 'yang lebih baik bagi kalian daripada memiliki unta merah' makna hadits ini bahwa shalat witir lebih baik dari dunia dan seisinya, karena harta benda ialah sesuatu yang paling bernilai yang ada di muka bumi. Apabila shalat witir lebih baik dari jenis harta yang sangat berharga (unta merah) maka berarti dia lebih baik dari dunia dan seisinya. Nabi hanyalah ingin melakukan pendekatan dengan contoh, karena hakikatnya, telah diketahui bahwa tidak bisa dibandingkan antara pahala akhirat dan harta benda yang ada di dunia, perbedaannya sangat jauh." (Tashil al-Ilmam, II/374)

Baca Juga: Menjelang Bulan Ramadhan 1443 H, Wisata Pantai Banyak Dipadati Warga, Polisi: Awas Jangan Mandi di Laut

JUMLAH RAKA'AT SHALAT WITIR


Dalam hadits-hadits yang shahih kita temukan bahwa shalat witir bisa dengan;


1 raka'at [HR. Al-Bukhari (993) dan Muslim (749)]
3 raka'at [HR. Al-Bukhari (1147) dan Muslim (738)]
5 raka'at [HR. Muslim (737)]
7 raka'at [HR. Muslim (746)]
9 raka'at [HR. Muslim (746)]


Karena pembahasan witir ini hanya penyempurna dari pembahasan shalat tarawih maka kita hanya membahas tentang shalat witir dengan tiga raka'at. Karena jumlah ini yang paling banyak dilakukan sebagai penutup shalat tarawih.

Baca Juga: Prediksi Spoiler Kengan Omega Bab 153 dan Kapan Rilisnya? Besok Rabu 6 April 2022

Pelaksanaan shalat witir tiga raka'at dapat dilakukan dengan 2 cara


1. Dilakukan sekaligus tiga raka'at, duduk tahiyat hanya dilakukan sekali, yaitu di raka'at ketiga. Dengan dasar

Hadits Ubay bin Ka'ab radhiyallahu 'anhu, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْوِتْرِ بِـ { سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى }، وَفِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ بِـ { قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ }، وَفِي الثَّالِثَةِ بِـ { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ }، وَلَا يُسَلِّمُ إِلَّا فِي آخِرِهِنَّ

"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di shalat witir membaca (( سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى )), raka'at kedua (( قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ )), dan raka'at ketiga (( ٌقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَد )). Dan beliau tidak salam kecuali di raka'at terakhir." - SHAHIH- (Shahih an-Nasa'i) HR. An-Nasa'i (1701)

Baca Juga: Dapat Pelajaran Penting, Francesco Bagnaia Minta Maaf ke Ducati: Saya Hanya Manusia Biasa

Al-Miswar bin Makhramah radhiyallahu 'anhu berkata,

فَصَلَّى بِنَا ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ، لَمْ يُسَلِّمْ إِلَّا فِي آخِرِهِنَّ

"Umar mengimami kami shalat witir tiga raka'at dan beliau tidak salam kecuali di rakaat terakhir." -SANADNYA SHAHIH- Diriwayatkan Ath-Thahawi (Syarah Ma'ani al-Atsar, 1742)

Tsabit al-Bunani rahimahullah berkata tentang Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu,

أَنَّهُ أَوْتَرَ بِثَلَاثٍ لَمْ يُسَلِّمْ إِلَّا فِي آخِرِهِنَّ

"Beliau (Anas) shalat witir tiga raka'at dan tidak salam kecuali di raka'at terakhir." -SANADNYA SHAHIH- Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah (6840)

Baca Juga: Jorge Martin Legowo Dikalahkan Aleix Espargaro: Dia Telah Membantu Sepanjang Karirku

2. Dilakukan dengan dua kali salam. Di raka'at kedua duduk tahiyat lalu salam. Kemudian shalat lagi satu raka'at dan salam.

Dengan dasar hadits Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata,

أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان يفصِلُ بينَ الشَّفعِ والوِتْرِ

"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam shalat dengan memisahkan antara raka'at yang genap dan ganjil." -SHAHIH- (Al-Irwa', 327) HR. Ibnu Hibban (2433)

Baca Juga: Jadwal Buka dan Imsakiyah Hari Ini Senin 4 April 2022 untuk Kebumen Hingga Cilacap Jawa Tengah

Dari Nafi' rahimahullah,

أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يُسَلِّمُ بَيْنَ الرَّكْعَتَيْنِ وَالرَّكْعَةِ فِي الْوِتْرِ

"Sesungguhnya Abdullah bin Umar salam di antara dua raka'at dan satu raka'at shalat witir." Diriwayatkan Malik (Al-Muwattha, 326)

Kedua cara ini ialah sunnah.

Berkata Imam Ibnul Mundzir rahimahullah,

وَقَالَ الْأَوْزَاعِيُّ فِي الْفَصْلِ بَيْنَ الرَّكْعَتَيْنِ وَالرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ: إِنْ فَعَلَ فَحَسَنٌ وَإِنْ تَرَكَهُ لَمْ يَفْعَلْ فَحَسَنٌ

"Al-Auza'i mengatakan tentang memisahkan antara dua raka'at dan satu raka'at terakhir shalat witir, 'Jika dia pisahkan maka itu baik jika dia tidak lakukan (dikerjakan sekaligus) maka itu juga baik." (Al-Ausath, V/186)

Baca Juga: Woooww...Spoiler Kanojo Okarishimasu bab 230: Mami Yeu Kazuya?

Al-Allamah Muhammad al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

وإذا أوتر بثلاث فهو مخير إن شاء وصلها جميعاً بتشهد واحد، وإن شاء صلى ركعتين ثم أتى بواحدة فكل ذلك سنة

"Jika seseorang witir tiga raka'at maka dia diberi keleluasaan. Jika ingin boleh mengerjakannya sekaligus dengan satu tahiyat. Dan jika dia ingin bisa mengerjakan dua raka'at (kemudian salam) lalu tambah satu raka'at. Kedua cara ini sunnah." (Fatawa Nur 'alad Darb, kaset no. 335)

SURAH YANG DIBACA DALAM SHALAT WITIR

Ubay bin Ka'ab radhiyallahu 'anhu berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى مِنَ الْوِتْرِ بِـ { سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى }، وَفِي الثَّانِيَةِ بِـ { قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ }، وَفِي الثَّالِثَةِ بِـ { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ }.

"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membaca di raka'at pertama shalat witir (( سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى )), raka'at kedua (( قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ )), dan raka'at ketiga (( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَد ))." -SHAHIH- HR. Abu Dawud (1423), an-Nasa'i (1700) dan ini lafazh beliau, Ibnu Majah (1171)

Baca Juga: Alasan Aleix Espargaro Telpon Istrinya usai Menangi MotoGP Argentina

Dari hadits ini ulama mengambil hukum sunnah untuk membaca surah-surah ini di shalat witir. Dan baik juga apabila dia tidak membacanya terus menerus.

Asy-Syaikh Abdullah al-Bassam menjelaskan,

الأفضل عدم المداومة على هذه السور؛ لئلا يظن العامة وجوبها، فترك الفاضل أحيانًا لبيان الحكم، أفضل من المداومة عليه؛ لأنَّ تعليم الناس أمرَ دينهم من أفضل الأعمال

"Yang afdal tidak terus-menerus dalam membaca surah-surah ini, agar orang-orang tidak mengira bahwa hukumnya wajib. Meninggalkan sesuatu yang utama di sebagian waktu untuk menerangkan hukumnya lebih utama daripada mengerjakannya terus-menerus. Karena mengajari manusia tentang agama termasuk seutama-utama amalan." (Taudhih al-Ahkam, II/430)

Baca Juga: Terkuak! Aleix Espargaro Sempat ingin Pensiun Karena Lelah dengan Aprilia

QUNUT DALAM SHALAT WITIR

Kedua-duanya boleh, karena keduanya memiliki dasar dalil. Tentang qunut sebelum rukuk,

Berkata Alqamah rahimahullah,

أَنَّ ابْنَ مَسْعُودٍ، وَأَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانُوا يَقْنُتُونَ فِي الْوَتْرِ قَبْلَ الرُّكُوعِ

"Sesungguhnya Ibnu Mas'ud dan para sahabat nabi mereka melakukan qunut witir sebelum rukuk." -SANADNYA HASAN- Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah (6911)

Baca Juga: Belum Tahu? Berikut 40 Hadis Nabi Tentang Ibadah Bulan Ramdhan dan Puasa BagI Umat Islam

Dan tentang qunut setelah rukuk,

Al-Hasan rahimahullah berkata,

أَنَّ أُبَيًّا أَمَّ النَّاسَ فِي خِلَافَةِ عُمَرَ فَصَلَّى بِهِمِ النِّصْفَ مِنْ رَمَضَانَ، لَا يَقْنُتُ فَلَمَّا مَضَى النِّصْفُ، قَنَتَ بَعْدَ الرُّكُوعِ

"Ubay menjadi imam shalat tarawih di masa pemerintahan Umar, beliau menjadi imam sampai di pertengahan Ramadhan yang pertama dan beliau tidak qunut. Ketika sudah lewat pertengahan Ramadhan beliau melakukan qunut setelah rukuk." -HASAN LI GHAIRIHI- Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah (6935)

Baca Juga: Spoiler Tokyo Revengers Chapter 248: Sisa Pertandingan - Mikey VS Senju?

▫️Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menerangkan,

وَأَمَّا الْقُنُوتُ: فَالنَّاسُ فِيهِ طَرَفَانِ وَوَسَطٌ: مِنْهُمْ مَنْ لَا يَرَى الْقُنُوتَ إلَّا قَبْلَ الرُّكُوعِ وَمِنْهُمْ مَنْ لَا يَرَاهُ إلَّا بَعْدَهُ. وَأَمَّا فُقَهَاءُ أَهْلِ الْحَدِيثِ كَأَحْمَدَ وَغَيْرِهِ فَيُجَوِّزُونَ كِلَا الْأَمْرَيْنِ لِمَجِيءِ السُّنَّةِ الصَّحِيحَةِ بِهِمَا. وَإِنْ اخْتَارُوا الْقُنُوتَ بَعْدَهُ؛ لِأَنَّهُ أَكْثَرُ وَأَقْيَسُ

"Dalam hal qunut (witir) ini manusia ada dua pendapat yang berseberangan dan ada satu yang pertengahan;
- ada yang berpendapat qunut hanya dilakukan sebelum rukuk,
- ada juga yang berpendapat qunut hanya dilakukan setelah rukuk,
- Sedangkan para pakar fiqih ahli hadits seperti Ahmad dan yang lainnya mereka membolehkan kedua cara yang ada (sebelum ataupun sesudah rukuk). Karena keduanya ditunjukkan dalam hadits yang shahih. Meskipun mereka memilih (yang afdal) qunut setelah rukuk karena haditsnya lebih banyak dan lebih sesuai." (Majmu' al-Fatawa, XXIII/100)

Baca Juga: Wibu Wajib Tau....Anime Attack on Titan The Final Season Akan Resmi Diluncurkan pada 2023

Jika kita memilih yang afdal ialah setelah rukuk maka hendaklah tetap dilakukan juga yang sebelum rukuk dengan lebih jarang, dalam rangka terus menjalankan semua sunnah yang ada. Demikian pula bila kita memilih pendapat sebaliknya.

Editor: Muhammad Khasbi M.

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x