Anggota DPR Berharap MUI Terus Mengedepankan Washatiyatul Islam

- 28 November 2020, 19:12 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII FPR Tubagus Ace Hasan Syadzily
Wakil Ketua Komisi VIII FPR Tubagus Ace Hasan Syadzily /Portal Bandung Timur/Neni Mardiana/

KEBUMEN TALK - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan kepengurusan yang baru terbentuk harus menjadikan kesatuan dan persatuan umat sebagai visi, hal demikian diungkapkan Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf.

MUI kata Bukhori Yusuf, sudah memiliki pengurus baru. Ada banyak harapan kepada organisasi ulama yang kini dipimpin Miftachul Akhyar, salah satunya mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan umat, di Jakarta, Sabtu, 28 November 2020.

Masyarakat beragama kata dia sangat warna-warni. MUI harus mampu mengayomi seluruh masyarakat dengan berbagai latar belakang warnanya, bukan hanya masyarakat tertentu.

Baca Juga: Mulai KH Miftachul Akhyar Jadi Ketua MUI Sampai Ucapan Selamat dari Tokoh Nahdlatul Ulama

"Sehingga tidak satu warna saja yang dilindungi, tapi semua harus mendapat pengarahan dan pengayoman dari MUI," kata Bukhori, sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA.

Fungsi ulama, dia mengingatkan, yakni sebagai penuntun umat, jangan sampai masuk ke wilayah yang membuat pembelahan umat. MUI jangan sampai termakan isu yang bisa saja dibuat pihak lain dalam rangka memecah persatuan dan kesatuan umat untuk kepentingan tertentu.

"Aspek kesatuan dan persatuan harus menjadi visi MUI. Peran penting ulama menyambungkan tata kehidupan dunia dengan tatanan kehidupan Allah. Saya optimistis MUI akan semakin mengangkat harkat dan martabat ulama serta menyatukan ulama dan umat," kata Bukhori.

Baca Juga: KH Ma'ruf Amin Titip Pesan Setelah Melepaskan Jabatannya Sebagai Ketua MUI

Anggota Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, juga mengungkapkan hal yang sama. MUI, kata dia, menjadi wadah bagi para ulama, kiai, cendekiawan Muslim, dan tokoh agama Islam untuk berkiprah sebagai khadimul ummah (pelayan umat) dalam bidang keagamaan.

Ace berharap MUI terus mengedepankan washatiyatul Islam atau Islam moderat sebagaimana tema dalam munas. "Islam yang rahmah dan ramah, bukan yang marah," katanya.

Lain sisi, dia yakin Miftachul Akhyar akan membawa MUI sebagai mitra yang konstruktif dan memberikan masukan-masukan berharga bagi pemerintah untuk kemajuan umat di Indonesia.

Halaman:

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x