SIPBM Jadi Tumpuan Kebumen Gerakkan Pendidikan

- 13 November 2020, 21:54 WIB
Dewan Juri Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) Pendidikan Dasar Tahun 2020 telah menyelesaikan babak penyisihan dan merampungkan seluruh penilaian dari tanggal 9 hingga 13 November 2020, dan memilih wakil-wakil terbaik tiap provinsi untuk berlaga di babak final.
Dewan Juri Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) Pendidikan Dasar Tahun 2020 telah menyelesaikan babak penyisihan dan merampungkan seluruh penilaian dari tanggal 9 hingga 13 November 2020, dan memilih wakil-wakil terbaik tiap provinsi untuk berlaga di babak final. /Dok. Humas Kemdikbud/

 

KEBUMEN TALK - 7 Desa di Kebumen fokuskan pada penanganan pendidikan.

Lewat Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) milik Kementerian Desa Republik Indonesia (Kemendesa RI), setidaknya program penanganan pendidikan bakal difokuskan. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Administrasi, Aparatur dan Kelembagaan Desa, Dispermades P3A Kebumen, Bawono Andi Widodo kepada KebumenTalk.com pada Jum'at, (13/11/2020).

Andi menjelaskan, dari 7 desa yang menjadi piloting (percontohan) baru satu desa yang sudah masuk dalam verivikasi tingkat Kabupaten. Rencananya, di akhirat minggu ini bakal rampung semua.

Baca Juga: Dapat Akses Berikan Perizinan, Kebumen Siapkan Ketentuan Paling Mudah

"Dari 7 desa baru satu yang sudah verivikasi. Untuk desa lain kita masih menunggu data mereka disetorkan," ungkap Andi.

Diketahui, tujuh desa yang menjadi piloting yaitu Kelurahan Kawedusan Kecamatan Kebumen, Desa Tersobo Kecamatan Prembun, Desa Tanjungrejo Kecamatan Buluspesantren, Desa Ayah Kecamatan Ayah, Desa Korowelang Kecamatan Kutowinangun, Desa Kemukus Kecamatan Gombong dan Desa Jogomertan Kecamatan Petanahan.

Saat ditanyai terkait tujuan adanya program SIPBM tersebut, Andi menjelaskan bahwa sebenarnya banyak lini yang bakal digarap oleh SIPBM. Ia menerangkan bahwa, untuk kali ini program tersebut fokus pada penanganan pendidikan.

Baca Juga: BAZNAS Kebumen Tashorufkan 2,3 Miliyar Kepada Masyarakat

"Dengan mendapatkan data anak putus sekolah dan anak beresiko putus sekolah, nantinya bisa digunakan untuk mengarahkan pembangunan di bidang SDM secara signifikan.

Selama ini, antara pusat dengan daerah masih terjadi ketidaksinkronan terkait arah pembangunan," jelasnya.

Andi menambahkan, sistem informasi yang ada di desa memang ada banyak. Masing-masing memiliki kepentingan sendiri, sedangkan SIPBM akan digunakan untuk sinergitas pembangunan desa dengan tingkat atas (kabupaten/pusat). Selama ini, menurut Andi, antara daerah dengan pusat tidak tersambung dengan baik.

Baca Juga: Intip Pengelolaan Pariwisata yang Baik, Kebumen Kunjungi Trenggalek

"Harusnya daerah di seluruh Indonesia menyusaikan program pembangunan yang ada di pusat. Kadang prioritas pembangunan di daerah tidak diimbangi dengan prioritas pusat," tambahnya.***

Editor: Muhammad Khasbi M.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x