KEBUMEN TALK - Pelabuhan Ukraina akan dibuka kembali berdasarkan kesepakatan yang akan ditandatangani Jumat, kata Turki.
Rusia dan Ukraina akan menandatangani kesepakatan pada Jumat untuk membuka kembali pelabuhan Laut Hitam Ukraina untuk ekspor biji-bijian, kata Turki.
Diketahui sebuah tanda harapan bahwa krisis pangan internasional yang disebabkan oleh invasi Rusia dapat mereda.
Baca Juga: Luncurkan Sistem Informasi Madrasah, MA An Nawawi Digitalisasi Pusat Kebutuhan Siswa dan Manajemen
Ukraina dan Rusia, keduanya di antara pengekspor makanan terbesar di dunia, tidak segera mengkonfirmasi pengumuman Kamis oleh kantor kepresidenan Turki.
Namun dalam pidato video larut malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengisyaratkan bahwa pelabuhan Laut Hitam negaranya akan segera dibuka blokirnya.
Blokade oleh armada Laut Hitam Rusia telah mengurangi pasokan ke pasar di seluruh dunia dan membuat harga gandum melonjak sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke negara tetangga Ukraina pada 24 Februari.
Baca Juga: Kerusuhan Sri Lanka: 50 Pengunjuk Rasa Terluka Termasuk Wartawan Setelah Bentrokan Terjadi
Rincian lengkap dari perjanjian itu tidak segera dirilis. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan pergi ke Turki, kata seorang juru bicara PBB.
Perjanjian itu akan ditandatangani pada hari Jumat pukul 13.30 GMT, kata kantor Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Menteri pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan pekan lalu bahwa kesepakatan itu mencakup kontrol bersama untuk memeriksa pengiriman di pelabuhan.
Baca Juga: AS Roma vs Nice, Prediksi Skor, Susunan Pemain, Berita Tim, Head to Head dan Lainnya 23 Juli 2022
Turki juga akan mendirikan pusat koordinasi dengan Ukraina, Rusia dan PBB untuk ekspor biji-bijian.
Zelenskiy, yang pidatonya terutama berfokus pada potensi pasukan Ukraina untuk mendapatkan keuntungan di medan perang, mengatakan:
"Dan besok kami juga mengharapkan berita untuk negara kami dari Turki - mengenai pemblokiran pelabuhan kami."
Sebelumnya kementerian luar negeri Ukraina mengatakan bahwa putaran pembicaraan lain yang dipimpin PBB untuk membuka blokir ekspor biji-bijian akan berlangsung di Turki pada hari Jumat.
"Ringkasnya, sebuah dokumen dapat ditandatangani yang akan mengikat kedua pihak untuk (memastikan) berfungsinya rute ekspor di Laut Hitam dengan aman," kata juru bicara kementerian luar negeri Oleg Nikolenko.
***