Jabatan Menteri Sosial: Antara Risma dan Hadi Rudyatmo

22 Desember 2020, 16:08 WIB
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. /Instagram.com/ @trirismaharini01 /

 

KEBUMEN TALK - Setelah senter beredar jabatan Menteri Sosial Republik Indonesia yang akan diisi Tri Rismaharini. Wakil Walikota Solo, yang diketahui pasangan Jokowi sewaktu menjadi walikota memberikan tanggapannya.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo enggan menanggapi soal tawaran kursi Menteri Sosial di tengah isu "reshuffle" atau perombakan kabinet di jajaran pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"'Ngopo' (Kenapa) ke Jakarta, 'nggak' mau saya (jika ditawari menjadi Mensos). 'Nggak' ada panggilan, belum," katanya saat ditemui di ruang kerjanya di Solo, Jawa Tengah, Selasa 22 Desember 2020 sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari situs ANTARA.

Baca Juga: Cara Klaim Bansos BST Rp300 dari Kemnsos, Cek Daftar Penerima di Link dtks.kemensos.go.id

Bahkan, pada kunjungannya ke Jakarta minggu lalu, pria yang pernah menjadi pasangan Jokowi sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta pada tahun 2010 ini, mengaku tidak bertemu dengan Presiden Jokowi untuk membicarakan jabatan menteri.

Meski demikian, ia mengaku mendukung jika Presiden Jokowi nanti menunjuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Mensos.

"Ya kita dukunglah, itu pilihan dia. Saya 'nggak' mau, sudah cukup lama saya mengabdi, melayani masyarakat. Saya kan 'wong bodo, ora sekolahan kok' (bodoh)," katanya.

Baca Juga: Syarat Mendapatkan Bansos BST Rp300 dari Kemnsos, Cek Nama Penerima di Link dtks.kemensos.go.id

Disinggung mengenai aktivitasnya setelah tidak lagi menjadi orang nomor satu di Kota Solo, ia akan tetap mengabdi kepada masyarakat.

"Saya punya pekerjaan banyak. 'Aku iso ngopo-ngopo' (bisa melakukan apapun), bisa jadi tukang kayu, tukang las, 'ngopeni' pemulung meneh ya isih iso' (merawat pemulung lagi juga masih bisa). Yang jelas saya akan melakukan tugas sebagai diri saya melayani masyarakat, tidak di instansi pemerintahan," katanya.

Sedangkan mengenai jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Surakarta masih akan diselesaikannya hingga tahun 2024.

Baca Juga: Jadwal Acara Kompas TV Hari Ini 22 Desember 2020, Jangan Lewatkan Peringatan Hari Ibu

"Jadi Ketua DPC kan 'tak rewangi' (sampai) nangis menolak akhirnya malah jadi lagi. Yang jelas saya akan tetap melayani masyarakat dengan sepenuh hati," katanya.***

Editor: Muhammad Khasbi M.

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler