Network
KEBUMEN TALK - Setelah sebelumnya tampil dalam pameran Foire Internationale de Madagascar, Madagaskar, puluhan UMKM Indonesia kembali unjuk gigi di pameran Summer Festival dan Mini Expo di Rumah Budaya Indonesia, Astana, Kazakhstan yang diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia Astana.
Hariadhi sebagai salah satu orang yang memprakarsai keikutsertaan UMKM di pameran internasional mengungkapkan bahwa Keikutsertaan UMKM ini bisa terwujud berkat urunan biaya kirim yang difasilitasi Pos Ekspor dari Pos Indonesia.
Dari awalnya harus membayar sekitar 4-5 juta rupiah untuk setiap kilogramnya jika menggunakan kurir lain, kini mereka cukup patungan mulai dari Rp 180 ribu saja. Tentunya biaya kirim disesuaikan dengan berat pengiriman. Ini sudah termasuk biaya pembuatan katalog bersama yang juga menggunakan sistem urunan.
"Kita ingin mewujudkan cita-cita dan amanat Pak Presiden Joko Widodo yang menginginkan KBRI di seluruh dunia menjadi etalase produk-produk Indonesia. Selama ini biaya pameran yang berat membuat hanya perusahaan besar yang mampu mengikutinya. Visi kami ke depan, bahkan cukup dengan uang Rp 50 ribu, usaha rumahan bisa ikut serta. Tentunya mimpi itu butuh dukungan banyak pihak. Tidak seperti selama ini, UMKM dibiarkan jalan sendirian." Tutur Hariadhi
Arvan Pradiansyah, motivator nasional yang juga turut serta mengikuti pameran ini dengan bukunya, Love is The Answer, berpendapat bahwa konsep brand besar seperti Pos Indonesia dan APMIKIMMDO memberikan fasilitas urunan dan pembinaan UMKM adalah bentuk perwujudan cinta dalam dunia bisnis dan kerja.
