"Jadi bisa semua, bisa juga salah satunya kalau memang yang rusak hanya atapnya, maka yang dibangun atapnya, atau bisa juga dinding atau lantainya. Tergantung kondisi rumahnya," kata Bupati.
Menurutnya, Bansos RTLH merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah, dengan pemerintah pusat, dan provinsi termasuk dengan masyarakat. Sebab dana yang dipakai dalam pembangunan RTLH bukan hanya dari APBD saja.
Baca Juga: Francesco Bagnaia vs Enea Bastianini di Garasi Ducati, Ciabatti: Tenang Saja, Mereka Pembalap Cerdas
"Sumber dananya ada yang dari pemerintah pusat, ada dari provinsi, ada DAK, kemudian APBD, ada juga dari masyarakat seperti dari Sedulur Kebumen. Jadi dari berbagai sumber. Saya ucapkan terima kasih atas kerja sama semuanya ini," terang Bupati.
Dari APBD sendiri tiap penerima manfaat mendapat bantuan sebesar Rp15 juta, kemudian paling tinggi bisa sebesar Rp50 juta yang diambil dari DAK.
"Jumlahnya itu variatif ya, tergantung kerusakan ada Rp8 juta, Rp15 juta sampai Rp50 juta yang bersumber DAK itu biasanya besar," ucapnya.
Baca Juga: Jadwal TV GTV Hari Besok Kamis 12 Januari 2023: Ada Kisah Viral Cilukba dan Zak Storm
Bupati terus mengingatkan kepada pihak-pihak yang menangani program ini agar benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik. Tidak sekali-kali menyelewengkan anggarandan memberikan bantuan RTLH kepada masyarakat sesuai dengan jumlahnya.
"Pesan saya jelas jangan sekali-kali ini dikorupsi. Jangan ambil yang bukan haknya, sudah ada contohnya yang kita penjarakan gara-gara korupsi dana RTLH. Makanya ini peringatkan buat kita, laksanakan tugas sesuai aturan, kerja kita semua diawasi," jelasnya.***