“Yang perlu dipahami KIE itu tidak dibiayai oleh pemerintah, atau tidak menggunakan APBD, tapi ini murni kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat. Pembiayaan dari swasta untuk masyarakat,” ujarnya.
Bukan hanya, sukses mendatangkan ratusan ribu penggunjung dengan hadirnya musisi papan atas, KIE kata Bupati, juga mampu menarik investor untuk menanamkan investasinya di Kebunen sebesar Rp754 miliar.
“Di sampingi investasi, KIE juga merupakan upaya pemerintah untuk mempromosikan produk UMKM lokal ke masyarakat luas. Komitmen pemerintah dalam memajukan UMKM diwujudkan dari 500 stand yang disediakan 80 persen diisi oleh para pelaku UMKM,” terang Arif.
Hal ini menjadi daya tarik bagi kepala daerah lain untuk belajar dan mengetahui bagaimana cara mengadakan sebuah event besar seperti KIE, namun tidak membebani APBD. Bagi Bupati, semua bisa dilakukan asal ada kemauan.
“Dan yang terpenting, tidak menabrak atau menyalahi aturan,” pungkasnya.***