KEBUMEN TALK- Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional Tahun 2023, PPRBM Solo bersama dengan Dinas Sosial Kabupaten Kebumen menyelenggarakan kegiatan Talk Show tentang “Pentingnya Memahami Kesehatan Jiwa”.
PPRBM Solo adalah sebuah Lembaga Non Pemerintahan yang bergerak di program pemenuhan hak penyandang disabilitas yang telah bekerja sama dengan 16 pemerintah Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah.
Saat ini PPRBM Solo bermitra dengan Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRY) Yogyakarta yang merupakan salah satu lembaga di bawah naungan YAKKUM yang sudah lebih dari 40 tahun melayani dan memberikan pemberdayaan kepada Disabilitas beserta dengan penguatan keluarga, masyarakat dan stakeholder.
Talk Show Pentingnya Kesehatan Jiwa dilaksanakan pada Hari Kamis, 14 Desember 2023 di Aula Dinsos P3A Kabupaten Kebumen.
Hadir dalam kegiatan tersebut yakni Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kebumen yang diwakili oleh Seha Rahayu selaku Kepala Rehabilitas Sosial Bidang 3, Dokter Spesialis Jiwa, Rahmawati dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong selaku Narasumber, Pemerintah Desa hingga Komunitas Jiwa.
Dalam sambutanya, Seha Rahayu menuturkan bahwa talkshow terkait Kesehatan jiwa sangat penting dipahami oleh masyarakat. Baik dari keluarga terdekat hingga Pemerintah Desa.
“Keluarga terdekat yang harus membantu ODDP (Orang yang mengalami gangguan mental), tetapi kesehatan jiwa tidak bicara untuk ODDP saja tetapi juga untuk semua tentunya agar bisa bisa menerima dan membantu,” Ujar Seha Rahayu
Lebih lanjut Seha Rahayu menuturkan bahwa ODDP harus terjamin (memiliki KTP, KK, jaminan kesehatan, KIS APBD) yang harus diupayakan oleh pemerintah desa. Sehingga apabila sakit pemerintah desa bisa membantu melalui program sehat jiwa.
Sementara narasumber yakni Dokter Spesialis Jiwa, Rahmawati berbagi cara mengatasi stres daan mempertahankan kesehatan jiwa dengan cara mencari solusi apabila menghadapi masalah, sharing kepada teman, dan berdoa kepada Tuhan.
“Kita bisa melakukan aktivitas fisik, memelihara pikiran yang positif, mencari bantuan profesional jika diperlukan, menjaga kecukupan tidur dan istirahat, relaksasi dan olahraga, beribadah dan berdoa,” ujar Narasumber
Yang dilakukan selain pendampingan dan pemenuhan hak ODDP tapi juga kewirausahaan inklusif bagi disabilitas. Berbagai upaya dapat dilakukan agar keluarga bisa menerima kembali ODDP ketika sudah selesai masa rehabilitasi.