Kendati Pendapatan Daerah Tembus Rp3,2 Triliun, di Kabupaten Cilacap Masih Ada Inflasi

- 3 April 2022, 03:21 WIB
Ilustarasi inflasi dunia.
Ilustarasi inflasi dunia. /Pixabay/Gam-Ol

Lebih lanjut, pembangunan Kabupaten Cilacap Tahun 2021 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022 diarahkan pada peningkatan kualitas infrastruktur wilayah dalam memperkuat wilayah pinggiran, dan perbatasan.

Namun, wabah Covid-19 telah mengubah arah kebijakan dan prioritas pembangunan Cilacap pada 2021.

Perubahan tersebut dilakukan agar kerja pemerintah lebih adaptif dan responsif dalam mengantisipasi perubahan tatanan baru, guna percepatan penanganan dan pemulihan dampak Covid-19.

Baca Juga: Kekalahan Telak Chelsea, Pelatih Chelsea Beralasan 'Terlalu Lelah' Setelah Jeda Pertandingan Internasional

“Hal ini dilakukan untuk menjaga konsistensi, keselarasan dan sinergitas dengan tema dan prioritas pembangunan nasional dan Provinsi Jawa Tengah. Penyesuaian arah kebijakan pembangunan Kabupaten Cilacap menjadi Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Ketahanan Sosial dan Bencana Didukung Infrastruktur yang Berkualitas,” katanya.

Pandemi Covid-19 memang cukup berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, beber Tatto.

Hal tersebut terlihat pada angka kemiskinan pada 2021 yang naik menjadi 11,67 persen, Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi 9,97 persen, serta inflasi sebesar 1,88 persen.

Baca Juga: Gol Diego Jota Tak Mau Dipuji Setelah Bawa Liverpool Menang 2-0 Lawan Watford, 'Itu Karena Umpan Gomez'

 

Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cilacap tanpa migas tercatat sebesar 3,39 persen dan dengan migas sebesar 2,15 persen.

Halaman:

Editor: Muhammad Khasbi M.

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah