Korea Selatan Berduka, Ratusan Orang Memberi Penghormatan Setelah Tragedi Halloween

2 November 2022, 20:39 WIB
Seorang pria memberikan penghormatan di dekat lokasi kerumunan selama perayaan Halloween, di Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. /REUTERS/Kim Hong-ji

KEBUMEN TALK - Di Seoul, Korea Selatan, 2 November 2022, ratusan orang berkumpul untuk memberi penghormatan kepada korban yang meninggal pada peristiwa Halloween.

Kematian terhitung lebih dari 150 orang dalam pesta Halloween, yang terjadi di Itaewon.

Kini, warga Korea Selatan mengalami trauma atas peristiwa yang menewaskan ratusan orang tersebut.

Baca Juga: 23 Rudal Ditembakkan Korea Utara, Satu Mendarat di Lepas Pantai Korea Selatan

Profesor psikiatri Rumah Sakit Universitas Ulsan Jun Jin-yong menjelaskan efek trauma ini disebabkan oleh foto yang beredar pada saat kejadian.

“Hal ini memberikan efek kesehatan emosional dan mental dari bencana dapat menyentuh semua sudut masyarakat” kata profesor psikiatri Rumah Sakit Universitas Ulsan Jun Jin-yong.

"Ini menyebar sangat cepat melalui media berita dan media sosial, membuat orang-orang terpengaruh secara langsung dan tidak langsung” jelas Jun Jin-yong.

Baca Juga: Siapanya Si Putri Kamu? Ibunda Brigadir J Cecar Kuat Ma'ruf tentang Hubungannya dengan Atasannya

“dan bahkan mereka yang tidak terpengaruh mungkin merasa tertekan dan frustasi, cukup banyak menimbulkan rasa takut di seluruh masyarakat," sambung Jun Jin-yong menjelaskan.

Diketahui sebelumnya puluhan ribu orang yang bersuka ria, banyak dari mereka yang masih muda, telah memadati jalan-jalan sempit dan gang-gang Itaewon untuk perayaan Halloween.

Sayangnya perayaan tersebut hampir tidak dibatasi dalam tiga tahun. Gelombang orang yang tidak terkendali ke satu gang sempit berubah menjadi bencana yang mematikan.

Baca Juga: Makam Kerkhof Semanding Gombong jadi Spot Foto Halloween, Kini Tidak Lagi Seram

Korban tewas mencapai 156, dengan 172 terluka, 33 di antaranya dalam kondisi serius.

Pemerintah mengirim klinik keliling yang dikelola oleh Pusat Nasional untuk Trauma Bencana ke Itaewon, menawarkan konseling gratis.

Jun mengatakan “ada kecenderungan alami manusia untuk mencari penjelasan atas suatu bencana, menyalahkan orang atau serangkaian keadaan”.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Pembunuhan Brigadir J, Ricky Rizal: Mohon Maaf atas Kebodohan Saya

Hwang Jung-soon, salah seorang warga Korea Selatan memberikan penghormatan dan berkabung di altar peringatan yang didirikan di depan balai kota Seoul.

Dia mengatakan ruang lingkup bencana itu sulit untuk dipahami.

"Saya sudah menonton berita berulang kali dan merasa sangat sedih. Saya merasa tertekan, tidak bisa makan dan sakit kepala," katanya.

Baca Juga: Korea Utara Menembakkan Lebih 100 Peluru Artileri ke Pantai Zona Militer Korea Selatan

"Berita ini tidak masuk akal." sambung Hwang Jung-soon menjelaskan.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Sumber: Rueters

Tags

Terkini

Terpopuler