Network
KEBUMEN TALK - Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang karena konflik 1950-53 mereka berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Belakangan diketahui Korea Utara telah menembakan lebih dari 100 Peluru Artileri Ke Pantai Zona Militer milik Korea Selatan.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan setidaknya satu rudal mendarat 26 km selatan NLL, 57 km dari kota Sokcho Korea Selatan, di pantai timur, dan 167 km dari pulau Ulleung, di mana peringatan serangan udara dibunyikan.
Baca Juga: Siapanya Si Putri Kamu? Ibunda Brigadir J Cecar Kuat Ma'ruf tentang Hubungannya dengan Atasannya
"Kami mendengar sirine sekitar pukul 08:55 dan kami semua di gedung itu turun ke tempat evakuasi di ruang bawah tanah," kata seorang pejabat daerah Ulleung.
"Kami tinggal di sana sampai kami naik ke atas sekitar pukul 09:15 setelah mendengar bahwa proyektil itu jatuh ke laut lepas." sambung pejabat Ulleung menjelaskan dikutip kebumentalk dari reuters.
“Penembakan itu melanggar perjanjian 2018 yang melarang tindakan bermusuhan di daerah perbatasan” kata JCS.
Baca Juga: Makam Kerkhof Semanding Gombong jadi Spot Foto Halloween, Kini Tidak Lagi Seram
Korea Utara yang bersenjata nuklir telah menguji rekor jumlah rudal tahun ini.
