Kunci Hadapi Covid-19, PBB: Kemitraan Serta Solidoritas

8 Desember 2020, 15:45 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. /pixabay.com/fernandozhiminaicela

KEBUMEN TALK - Kemitraan serta solidaritas global menjadi kunci untuk menghadapi pandemi Covid-19 yang menyebabkan begitu banyak masalah kepada masyarakat, hal serupa diungkapkan Koordinator Badan Perserikatan Bangsa -Bangsa (PBB) di Indonesia, Valerie Julliand.

"Pandemi Covid-19 telah membuat krisis ekonomi maupun sosial," ujar Valerie Julliand dalam diskusi "Membangun Kemitraan yang Lebih Kuat ", sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA, Selasa, 8 Desember 2020.

Karena adanya kebijakan karantina wilayah, pembatasan sosial, maupun jaga jarak sosial, pandemi Covid19 membuat ekonomi merosot signifikan.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Covid-19 di Kabupaten Kebumen per 8 Desember 2020, Pasien Sembuh Naik Jadi 2.149

"Adanya krisis ekonomi itu membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan sehingga berdampak pada masalah sosial maupun kekerasan dalam rumah tangga," kata Valerie Julliand.

Bagi dunia termasuk Indonesia pandemi Covid-19 memberikan tantangan yang luar biasa.

"Pandemi ini juga memberi risiko pada kemajuan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang sudah tercapai seperti pemberantasan kemiskinan yang terdisrupsi," ujar dia.

Baca Juga: Jawa Tengah Mendapat 421.000 Dosis Vaksin Covid-19

Saat ini pendidikan, lanjut Valerie Julliand, harus tertahan dengan jumlah begitu banyak anak yang keluar dari sekolah.

Untuk dapat membantu orang-orang yang kehilangan pekerjaan ataupun mata pencaharian karena Covid-19, seperti saat ini, lanjut dia, dibutuhkan kemitraan serta solidaritas global

"Solidaritas global adalah sesuatu yang wajib untuk menghadapi pandemi ini," ujar dia.

Baca Juga: Kasus Korupsi Bansos Covid-19, LPSK Minta Saksi Tak Perlu Takut

Dalam langkah mitigasi dampak Covid-19, ia mengajak sektor bisnis maupun swasta untuk bisa berperan.

Pandemi COVID-19 yang menyebabkan krisis kemanusiaan dan ekonomi, kata Direktur Eksekutif untuk the United Nations Global Compact, Sanda Ojiambo, memberikan peluang bagi badan usaha untuk melakukan transformasi.***

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler