Keyakinan yang membatasi cenderung bersifat hiperbolik, menggunakan kata-kata seperti tidak pernah, atau membuat generalisasi yang luas tentang mengapa sesuatu itu mustahil.
Mereka mengisi hidup kita dengan tidak dan membuat kita tetap menjadi tujuan kita. Kita harus rela melepaskannya, bahkan ketika keadaan hidup kita saat ini menunjukkan bahwa itu benar adanya.
Baca Juga: Mencintai Diri Sendiri Dapat Mengubah Seluruh Hidup Anda, Bagaimana Bisa ? Ini Jawabanya
Setiap ya yang kita yakini adalah kemungkinan hubungan atau situasi yang kita undang ke dalam hidup kita.
Dari setiap ya datang petualangan baru, persahabatan yang tidak pernah kita bayangkan, atau bakat yang tidak kita tahu kita miliki.
Ketika kita melepaskan keyakinan yang membatasi, pintu terbuka dan hidup kita berubah.
4. Pola Pikir Korban
Seperti anak-anak, kita terlalu mendramatisasi rasa sakit kita sebagai cara untuk menerima perhatian.
Baca Juga: Perawatan Diri Bermanfaat untuk Mengurangi Stres? Ini Penjelasanya
Sementara perhatian itu terasa menyenangkan, itu tidak bermanfaat bagi kita karena itu membuat kita tetap dalam keadaan tidak berdaya.