Network
KEBUMEN TALK - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim mencanangkan sekolah tatap muka akan dimulai pada Juli 2021 mendatang.
Mengingat kasus Covid-19 yang masih tinggi dan situasi yang belum kondusif, rencana tersebut menuai pro-kontra publik.
Meski banyak pihak yang menginginkan sekolah tatap muka diberlakukan, tetapi banyak di antara mereka yang masih khawatir akan terjadinya klaster baru di sekolah.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 7 Juni 2021, Perang Sengit Antara Elsa dan Andin
Di antara pihak yang menyarankan untuk mempertimbangkan dibukanya sekolah tatap muka pada Bulan Juli adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon.
Melalui akun Twitternya, Fadli menulis cuitan bahwa menurutnya sekolah tatap muka harus ditunda.
Ia juga menyampaikan jika membuka sekolah tatap muka dalam kondisi yang masih belum kondusif akan sangat berbahaya.
Baca Juga: Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Sebarkan Nilai-Nilai Kebangsaan
"Membuka sekolah tatap muka harus ditunda," tulis Fadli, dikutip KebumenTalk.com dari akun @fadlizon pada Minggu, 6 Juni 2021.
Menurutnya pula, dalam kasus Covid-19 yang masih tinggi ini, lebih baik fokus meredakan pandemi terlebih dahulu.
Yang ia khawatirkan, jika membuka sekolah tatap muka dalam waktu dekat akan berpeluang menyebarkan virus secara massal.
Baca Juga: Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Diizinkan, DPP Partai NasDem Memuji Kapolri
Fadli tak mau menyesal jika hal tersebut nantinya benar-benar terjadi.
"Lebih baik fokus meredakan pandemi ini untuk membuka peluang penyebaran massal yang nantinya kita sesali," lanjutnya.
Tak hanya itu, Fadli juga memberikan saran agar sekolah tatap muka ditunda 3 hingga 6 bulan ke depan, sampai situasi benar-benar kondusif.
Baca Juga: Seorang Pria Bersembunyi di Sekitar Gereja Pius Kebumen dan Tiba-tiba Menunjukkan Kemaluannya
"Lebih baik ditunda 3 smp 6 bulan sampai situasi dan kondisi kondusif," ujar Fadli.
Menurutnya, hal tersebut ditujukan karena keselamatan siswa dan keluarga yang harus diprioritaskan.
"Keselamatan siswa dan keluarga harus jd prioritas," tutupnya.
Baca Juga: Nekat Terobos Palang Pintu Kereta, Bus Plat AA Ditabrak KA Ranggajati, Satu Korban Tewas Ditempat
Diketahui sebelumnya, Fadli menuliskan cuitan tersebut guna menanggapi tulisan dari akun bernama Zubairi Djoerban yang menanyakan apakah sebuah ide baik membuka sekolah tatap muka dalam kondisi seperti ini.
"Ada banyak alasan untuk tarik napas dalam-dalam di bulan Juni ini. Jumlah daerah berstatus zona merah terus bertambah. Angka keterisian tempat tidur di RS pun melonjak. Bahkan di Kudus mencapai 90 persen. Apakah ide baik membuka sekolah tatap muka? silahkan simpulkan sendiri," tulis akun @ProfesorZubairi yang balas oleh Fadli Zon.***
