Para Pemimpin 21 Negara Diharapkan Membahas Vaksin

- 18 November 2020, 19:40 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga dalam pertemuan APEC WEF.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga dalam pertemuan APEC WEF. /Instagram/@bintang.puspayoga/

KEBUMEN TALK - Di samping membicarakan tantangan sektor perdagangan, pertemuan para pemimpin dari 21 negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang akan berlangsung minggu ini diharapkan turut membahas isu distribusi vaksin COVID-19, khususnya terkait kerja sama rantai dingin (cold chain).

Supaya kualitas anti virus tetap terjaga sampai akhirnya diterima oleh masyarakat, kata analis kebijakan Sekretariat APEC, Emmanuel San Andres saat sesi pengarahan media, pembahasan mengenai sistem rantai dingin penting karena distribusi vaksin COVID-19 membutuhkan alat pendingin khusus.

"Isu itu perlu untuk dibahas dalam pertemuan dan saya harap forum tersebut tidak hanya membahas isu-isu perdagangan, tetapi juga kesehatan," kata dia, sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA.

Baca Juga: Harlah Muhammadiyah ke-108, Berikut Kata Mutiara KH. Ahmad Dahlan yang Bisa Kalian Bagikan

Sebagian besar vaksin, sejauh ini, termasuk calon vaksin COVID-19, harus selalu berada di ruangan bersuhu minus derajat Celsius agar tidak rusak.

Misalnya, kandidat vaksin COVID-19 buatan Moderna, harus disimpan di suhu minus 20 derajat Celsius dalam waktu yang lama agar dapat tahan dalam suhu 2-8 derajat Celsius dalam waktu 30 hari. Sementara itu, calon vaksin COVID-19 buatan Pfizer dan BioNTech harus disimpan dalam suhu minus 70-80 derajat Celsius agar kualitasnya tetap terjaga.

Tidak hanya bagi perusahaan, kebutuhan untuk menjaga vaksin tetap berada di suhu minus puluhan derajat Celsius jadi tantangan tersendiri, tetapi juga negara-negara penerima, khususnya terkait proses pengadaan dan distribusi. Oleh karena itu, Emmanuel menegaskan kesiapan sistem rantai dingin perlu jadi fokus pertemuan para pemimpin negara anggota APEC, khususnya saat membahas kerja sama pengadaan vaksin COVID-19.

Baca Juga: Muhammadiyah Milad Ke 108, Jokowi: Unggul dalam Pendidikan dan Kesehatan!

Pertemuan para pemimpin APEC yang dijadwalkan berlangsung secara virtual pada Jumat 20 November, di samping masalah vaksin dan pandemi COVID-19, diharapkan juga membahas sejumlah tantangan perdagangan dalam kurun waktu 20-30 tahun ke depan, kata Direktur Kebijakan Sekretariat APEC, Denis Hew.

Halaman:

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x