Dampak Negatif Judi Online terhadap Keluarga, Kepala BKKBN: Sebabkan Perceraian Rumah Tangga

- 27 Juni 2024, 16:30 WIB
Ilustrasi Game Judi Online
Ilustrasi Game Judi Online /ANTARA

KEBUMEN TALK - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengungkapkan judi online memiliki implikasi serius terhadap keluarga dan berpotensi menimbulkan konflik.

Pernyataan ini disampaikan Hasto dalam keterangan resmi di Jakarta pada hari Kamis, 27 Juni 2024 siang.

"Judi online ada implikasi terhadap keluarga. Hari ini perceraian tertinggi sebab ada cekcok kecil yang berkepanjangan dan judi saya yakin menimbulkan cekcok dalam keluarga," kata Hasto, dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA.

Penjelasan ini diberikan dalam kegiatan Apresiasi dan Penghargaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024 di Semarang, pada Rabu kemarin.

Baca Juga: Polres Lampung Selatan Tegas Berantas Judi Online, Ingatkan Dampak dan Hukumannya

Menurut Hasto judi online sering kali melibatkan laki-laki, baik sebagai kepala rumah tangga maupun anak laki-laki, yang dapat menjadi racun berbahaya bagi keluarga.

"Pelaku judi mayoritas laki-laki, baik kepala rumah tangga maupun anak laki-laki akan menjadi toksik dan racun berbahaya bagi keluarga," ucapnya.

Hasto juga menyoroti data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, yang melaporkan adanya 516.000 kasus perceraian pada tahun 2023.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya program bina keluarga dari BKKBN untuk menciptakan keluarga yang tenteram, mandiri, dan bahagia.

Baca Juga: Sekda Kabupaten Tangerang Imbau ASN Tidak Terlibat Judi Online: Tidak Bikin Kalian Kaya!

"Ada yang namanya iBangga (Indeks Pembangunan Keluarga), yang di dalamnya menilai juga indikator-indikator perilaku tidak menguntungkan, seperti judi dan sebagainya," tambah Hasto.

Selain itu, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti menekankan pentingnya peran keluarga sebagai sistem sosial terdekat yang dapat mengawasi dan membina anggotanya untuk tidak terlibat dalam judi daring.

"Keluarga itu sistem sosial yang paling dekat dengan kita. Membina, mendidik, membimbing, itu berawal dari keluarga. Keluarga harus selalu mengingatkan anggota keluarganya agar jangan mendekatkan diri kepada tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang negatif, salah satunya judi online," ucap Nopian.

Baca Juga: Meresahkan! Website Kabupaten Mukomuko Diretas, Diduga Oleh Situs Judi Online

Hasto dan Nopian sepakat bahwa upaya pencegahan judi daring harus dimulai dari keluarga, dengan mendidik dan membimbing anggota keluarga untuk menjauhi tindakan-tindakan negatif.

Mereka berharap dengan adanya program-program dari BKKBN, keluarga-keluarga di Indonesia dapat lebih kuat dan harmonis, serta mampu menghindari risiko yang ditimbulkan oleh judi online.***

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah