Pemasangan Sistem Early Warning System di Sungai Gunung Marapi untuk Antisipasi Bencana Lahar Dingin

- 19 Juni 2024, 22:30 WIB
Warga berdiri di pematang sawah saat Gunung Marapi erupsi di Padang Panjang, Sumatera Barat, Rabu (6/12/2023). Gunung Marapi masih terus erupsi dan mengakibatkan hujan abu vulkanik di kawasan Padang Panjang, Agam, Bukittinggi, dan Tanah Datar.
Warga berdiri di pematang sawah saat Gunung Marapi erupsi di Padang Panjang, Sumatera Barat, Rabu (6/12/2023). Gunung Marapi masih terus erupsi dan mengakibatkan hujan abu vulkanik di kawasan Padang Panjang, Agam, Bukittinggi, dan Tanah Datar. /ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra./ANTARA FOTO

KEBUMEN TALK - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah bersiap memasang sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) di sejumlah sungai yang bermuara dari Gunung Marapi.

Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, menjelaskan bahwa sistem ini akan dilengkapi dengan closed circuit television (CCTV) untuk memastikan pengawasan yang lebih akurat.

"Kurang lebih gambarannya akan ada tower, ada CCTV, alat sensor hujan, sensor air dan kapan perlu ditambah sensor gerakan," ujar Agus Riyanto pada Selasa, dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA.

Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Wilayah Kabupaten Wonosobo dan Sekitarnya: Hari Kamis, 20 Juni 2024

Pemasangan CCTV dianggap sangat penting oleh BNPB sebagai langkah untuk memastikan keakuratan informasi yang diterima dan menghindari kesalahpahaman terkait bencana lahar dingin.

Agus Riyanto menekankan bahwa CCTV akan membantu memvisualisasikan kondisi di hulu sungai secara langsung, sehingga petugas dapat memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat.

"Dengan demikian petugas yang berjaga bisa menyampaikan informasi akurat kepada masyarakat," tambahnya.

Baca Juga: Transfer Liga 1: Bagas Adi Nugroho Resmi Tinggalkan Arema FC, Muhammad Yusrinal: Terima Kasih!

BNPB menyoroti pentingnya integrasi CCTV dengan sistem EWS untuk menghindari kesalahan interpretasi saat terjadi insiden

Misalnya respon yang tidak tepat akibat kesalahan identifikasi sumber getaran yang memicu alarm.

Halaman:

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah