Berikut Ungkapan Menkes, Soal Mutasi Baru Virus Covid-19 N439K

- 20 Maret 2021, 14:53 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan pernyataan kepada wartawan dalam acara jumpa pers yang digelar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) secara daring, Jumat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan pernyataan kepada wartawan dalam acara jumpa pers yang digelar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) secara daring, Jumat /Tangakap layar/ ANTARA

 

KEBUMEN TALK - Mutasi baru virus corona N439K, dipastikan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin tidak masuk klasifikasi prioritas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Artinya, mutasi N439K bukan prioritas untuk diwaspadai.

"Varian ini (N439K) sudah cukup lama masuk Indonesia. Varian ini sebenarnya juga sudah ada di beberapa negara di Eropa, mulainya dari Eropa dan memang terdeteksi oleh WHO di sana," ungkap Menkes Budi.

Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari PMJNEWS, hal itu diungkapkan dalam konferensi pers virtual, Jumat, 19 Maret 2021.

Baca Juga: Perihal Banyak Masyarakat Terjerat Pasak Karet UU ITE, Mahfud MD: Presiden Tidak Tutup Mata

WHO dalam penanganan pandemi Covid-19, jelas Budi, telah mengeluarkan daftar mutasi yang terbagi menjadi dua klasifikasi. Kategori pertama adalah Variant of Interest (VOI).

Mutasi virus masuk klasifikasi ini jika telah terbukti menyebabkan penularan. Statusnya akan naik menjadi kategori kedua, yakni Variant of Concern (VOC) bila tingkat penularan dan kefatalannya lebih tinggi serta menjadi ancaman terhadap penanganan kesehatan.

"Mutasi itu sudah ada ratusan, bahkan ribuan. WHO ada protokol standar, ada yang masuk VOI, karena mereka ada potensi penularan dan tingkat fatalitasnya, tapi masih dugaan. WHO akan teliti lebih dalam untuk strain baru yang masuk (klasifikasi)," tuturnya.

Baca Juga: Resmi Dilantik, Ryan Jafar Sodiq Nahkodai DEMA IAINU Kebumen

Halaman:

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: PMJNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah