KEBUMEN TALK - Ricky Rizal meminta maaf kepada kedua orang tua Brigadir J atas kebodohannya dalam peristiwa penembakan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ricky Rizal meminta maaf kepada orang tua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir K) dalam sidang lanjutan hari ini.
Diketahui Ricky Rizal mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu, 2 November 2022 dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi.
Baca Juga: Sempat Dilarang, Reza Hutabarat Ungkap Ibunya Menangis Histeris Usai Peti Jenazah Brigadir J Dibuka
Sama seperti persidangan Selasa kemarin, pada persidangan kali ini kedua orang tua Brigadi J juga turut hadir untuk memberikan kesaksian.
Sama seperti yang dilakukan Ferdy Sambo dan Putri Candrawati Selasa kemarin, pada persidangan kali ini Ricky Rizal juga turut menyampaikan permohonan maafnya kepada keluarga Brigadir J.
"Mohon izin Yang Mulia, terima kasih. Dalam kesempatan ini saya bisa ketemu langsung dengan keluarga besar almarhum Brigadir Yosua," kata Ricky Rizal, dikutip KebumenTalk.com dari PMJ News.
Baca Juga: Usai Mendapat Laporan Soal Jalan Rusak dari Warga, Bupati Kebumen Langsung Datangi Lokasi
Ricky Rizal menyampaikan turut berduka cita atas apa yang dialami seniornya, Brigadir J dalam peristiwa yang terjadi di Duren Tiga, awal Juli 2022 lalu.
"Saya ingin menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya abang saya Brigadir Nofriyansah Yosua Hutabarat. Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa kepada keluarga diberikan kekuatan dan kesabaran," ujar Ricky Rizal.
Lebih lanjut, Ricky juga meminta maaf kepada Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak, kedua orang tua Brigadir J atas kebodohannya dalam peristiwa yang menyebabkan meninggalnya Brigadir Yosua.
Baca Juga: Info Harga Emas Antam dan UBS Terbaru di Pegadaian Hari Ini Rabu 2 November 2022, Cek Rinciannya
"Saya juga berharap kepada Ibu Rosti Simanjuntak dan Bapak Samuel Hutabarat serta keluarga besar almarhum Yosua untuk dapat memberikan maaf atas kebodohan dan ketidaktahuan saya pada saat terjadi situasi saat itu," pungkasnya.***