Terkait Aksi Teroris MIT, Danrem Tadulako: Tidak Mencerminkan Islam

30 November 2020, 11:54 WIB
Danrem 132/Tadulako Brigjen Farid Makruf memberikan keterangan kepada sejumlah jurnalis pada Minggu, 29 November 2020. /Instagram @korem132tdl

KEBUMEN TALK - Atas teroris yang dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) sama sekali tidak mencerminakan nilai-nilai Islam.

Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 132 Tadulako Brigadir Jenderal (TNI) Farid Makruf, menegaskan tidak ada satupun ajaran dalam agama Islam membenarkan aksi kelompok teroris yang mengatasnamakan MIT itu.

"Mereka tidak memperjuangkan pemahaman Islam. Tidak ada ajaran dalam agama Islam yang mengajarkan seperti apa yang kelompok MIT tersebut lakukan. Mereka hanya menamakan kelompoknya MIT,” kata Farid Makruf dikutip KebumenTalk.com dari Antara pada Minggu, 29 November 2020.

Baca Juga: Soal Teror Sigi, Sahroni: Densus 88 dan TNI Harus Turun Atasi Peristiwa di Sigi

Oleh sebab itu, Farid Makruf mengajak masyarakat untuk tidak membantu kelompok teroris MIT.

"Tolong untuk masyarakat berhenti membantu kelompok MIT ini dengan menyediakan atau memberi bahan makanan dan memberikan informasi keberadaan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang sedang melaksanakan pengejaran," pesannya.

Selain itu, Farid juga menegaskan tidak ada gereja yang dibakar saat peristiwa itu.

Baca Juga: Kecam Keras Teror di Sigi, Jusuf Kalla: Itu Sudah Melampaui Batas Kemanusiaan

Ia mengingatkan agar tidak menyebar informasi-informasi hoaks di media sosial karena berpotensi menimbulkan konflik SARA.

"Saya ingatkan agar tidak menyebarkan video atau kabar hoaks mengenai peristiwa itu karena sangat berpengaruh besar seperti dikabarkan ada Gereja yang dibakar padahal tidak benar. Ini berpotensi menimbulkan konflik SARA," ucapnya.

Farid menerangkan hingga kini aparat gabungan TNI dan Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Tinombo masih terus melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut dan mengejar para pelaku pembantaian.***

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler