KEBUMEN TALK - Komunitas Selaras Jiwa Kebumen terus menjalin silaturahmi dengan Yayasan Rumah Teduh Bandung yang dilaksanakan pada Hari Rabu, 1 Maret 2023. Adapun pertemuan dan silaturhami membahas terkait isu kesehatan jiwa.
Pengurus Komunitas Selaras Jiwa yakni Nurmi Widyarti selaku Psikiater, Nanang WY, Danu Irwant dan Titin Agustinah menyambut teman-teman dari Yayasan Rumah Teduh Bandung yakni Iin Achsien selaku Founder beserta pengurus Yayasan di Mexolie kebumen.
Komunitas Selaras Jiwa merupakan wadah bagi relawan peduli kesehatan jiwa untuk berdonasi tenaga, pikiran, dan secara sukarela bersedia memberikan kontribusinya untuk keberlangsungan Komunitas Selaras Jiwa.
Salah satu kegiatan sosial Komunitas Selaras Jiwa adalah distribusi donasi berupa nasi bungkus, baju pantas pakai, obat-obatan, sarana kebersihan yang dihimpun dari donatur dan relawan Selaras Jiwa untuk ODGJ di Kabupaten Kebumen.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara rutin pada Hari Jumat dengan sasaran shelter-shelter ODGJ yang ada di wilayah Kabupaten Kebumen.
Selain itu, Selaras Jiwa juga mempunyai program edukasi kesehatan jiwa dengan sasaran masyarakat umum, caregiver ODGJ dan relawan. Yang terbaru adalah pembangunan pondok rehabilitasi di desa Kedunggong, Sadang yg dikelola oleh salah satu relawan Selaraa Jiwa.
Hal tersebut tentunya serupa dengan Yayasan Rumah Teduh yang sudah 15 tahun bergerak di kegiatan sosial khususnya sebagai pemerhati penderita kanker, dan 3 tahun terakhir di kegiatan sosial kesehatan mental.
Yayasan Rumah Teduh memiliki 19 rumah singgah untuk pasien dengan penyakit fisik (dominan kanker) di 4 kota yakni Bandung, Jakarta, Sukabumi dan Malang. Tahun ini sedang berfokus untuk membuat Peaceful Land yang merupakan tempat rehabilitasi untuk pasien dengan gangguan mental.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Maria Endang Sumiwi mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir prosentase masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan mental meningkat.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan prevalensi Rumah Tangga dengan anggota menderita gangguan jiwa skizofrenia meningkat dari 1,7 permil menjadi 7 permil di tahun 2018.
Gangguan mental emosional pada penduduk usia di bawah 15 tahun, juga naik dari 6,1% atau sekitar 12 juta penduduk (Riskesdas 2013) menjadi 9,8% atau sekitar 20 juta penduduk.
“Yayasan Rumah Teduh memberikan inspirasi ke Selaras Jiwa bagaimana menjadi relawan tanpa pamrih. Hal tersebut sangat luar biasa,” ujar Nanang WY Selaras Jiwa.
Agenda silaturhami juga diisi dengan mengunjungi Rumah Singgah Dosaroso yang disambut oleh Seha Rahayu dari Dinsos P3A Kebumen.***