Jelang Hari Jadi ke-393 Kabupaten Kebumen, Pusaka Puser Bumi dan Tombak Kiai Biring Dijamas, Ini Ritualnya

- 20 Agustus 2022, 11:18 WIB
Proses jamasan pusaka menjelang Hari Jadi ke-393 Kabupaten Kebumen
Proses jamasan pusaka menjelang Hari Jadi ke-393 Kabupaten Kebumen /Sudarno Ahmad Nashori/KebumenTalk

Jamasan pusaka dipimpin oleh Kanjeng Raden Arya Panji Arif Priyantoro Reksaningrat dan Kanjeng Raden Tumenggung Hargo Yahones Budoyonegoro dari Pakasa Pang Kebumen.

Hargo Yahones Budoyonegoro, mengatakan jamasan ini sebagai bentuk penghormatan agar benda-benda pusaka peninggalan leluhur tetap terawat dan terjaga keasliannya.

Pada prosesi jamasan ini menggunakan warangan, yakni sejenis bahan kimia.

Warangan berguna untuk membersihkan permukaan besi tosan aji (pusaka), sekaligus untuk lebih mempertajam pamor benda pusaka itu sendiri.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini Sabtu 20 Agustus 2022, Simak Syarat dan Lokasi Pelayanannya

Sesudah dipoles dengan warangan, guratan estetis batu meteor atau pamor dan inti baja pada benda pusaka menjadi tampak jelas dan terlihat kontras.

Hingga mudah dibaca dan dipahami apa arti pamor benda pusaka tersebut.

Beberapa piranti jamasan pusaka yang digunakan yaitu kembang setaman di antaranya mawar merah, melati, kanthil, mawar putih, kenanga.

Kemudian pewangi dengan bahan dasar bunga melati atau kayu cendana, jeruk nipis, atau belimbing wuluh, nampan atau baki, menyan(kemenyan) atau dupa(ratus), kelapa, hingga kuas cat.

Sedangkan air yang dunakan diambil dari tujuh sumber mata ir. Yaitu dari area Makam Wongsokerti di Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen.

Halaman:

Editor: Sudarno Ahmad Nashori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x