MATAN IAINU Kebumen Lakukan Kunjungan ke Kampung Gerabah Gebangsari

- 8 Maret 2021, 10:44 WIB
Ibu Kasmirah, salah satu masyarakat Desa Gebangsari yang masih mempertahankan kerajinan gerabah.
Ibu Kasmirah, salah satu masyarakat Desa Gebangsari yang masih mempertahankan kerajinan gerabah. /Kebumen Talk

Harga terendah itu berkisar Rp5.000 - Rp10.000 bahkan ratusan ribu, biasanya berupa vas bunga atau guci sebagai hiasan.

"Dalam sehari saya mampu membuat 50 gerabah. Saat ini motif yang banyak di minati oleh konsumen yaitu tanaman hias yang lagi booming," ungkap Bu Kasmirah.

"Untuk motif saya juga menerima kustom dari konsumen. Gerabah buatan saya kebanyakan permintaan dari luar kota seperti Banyumas, Kroya Cilacap, Sumpiuh. Kemarin paling banyak Sumpiuh mengambil 500 gerabah. Saya tidak mengirim namun pembeli datang mengambil sendiri" sambungnya.

Baca Juga: Lawatan ke Kemenkumham dan KPU, AHY Bersama 36 DPD Bakal Serahkan Berkas Lawan Hasil KLB

Sementara itu, Ketua Departemen Kajian dan Litbang Srikandi Erika, berharap kunjungan edukasi bisa menambah pengalaman dan mampu mengekspor dunia luar.

"Semoga kedepan MATAN semakin solid, kompak, dan jangan lupa refreshing sambil belajar. Tujuan dari kegiatan kunjungan edukasi ini adalah untuk menambah pengalaman hidup, mengeksplor dunia luar, serta mengembangkan diri untuk terus belajar." tuturnya.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, KPK: Peran dan Andil Perempuan Sangat Diperlukan Berantas Korupsi

Dalam akhir kunjungan, Ibu Kasmirah berpesan kepada MATAN dan khususnya para pemuda harus cakap dan kreatif.

"Terus berusaha, ketika gagal buat lagi. Coba terus jangan putus asa. Dasar yang dibutuhkan adalah ketekunan dan kesabaran. Nanti kalian akan merasakan hasilnya nanti atas kerja kerasmu." pungkas Ibu Kasmirah.***

Halaman:

Editor: Muhammad Mugi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah