Gibran Sebut Penanganan Pencemaran Sungai Bengawan Solo Perlu Peran Gubernur Jawa Tengah

23 Mei 2024, 11:09 WIB
Banyak baliho cagub Jateng bertebaran jelang pilkada 2024, begini komentar Gibran. Menurutnya, kian banyak kontestan mengikuti bursa pemilihan gubernur bakal semakin baik. (Foto: Dok. Istimewa) /

KEBUMEN TALK - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan kekhawatiran atas masalah pencemaran Sungai Bengawan Solo yang telah menjadi perhatian utama.

Dalam sebuah pernyataan di Solo, Jawa Tengah, pada hari Rabu, ia menyoroti urgensi peran Gubernur Jawa Tengah dalam menangani isu ini.

"Itu nanti jadi perhatian utama untuk gubernur berikutnya ya," kata Gibran, dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA.

Baca Juga: Polres Temanggung Tangkap Pengedar Sabu, Sita 10 Paket Sabu Siap Edar

Gibran menekankan bahwa penyelesaian masalah ini membutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah kota dan kabupaten sekitarnya, karena sumber pencemaran utamanya berasal dari sektor industri di sekitar wilayah tersebut.

"Sekali lagi, itu perlu kerja sama dengan kabupaten-kabupaten sekitar. Itu dari Sukoharjo ya, itu pewarna kain," katanya.

Ia menjelaskan bahwa industri di Sukoharjo merupakan salah satu penyumbang utama pencemaran.

Baca Juga: Ingin Reunian, Cristiano Ronaldo 'Atur' Al Nassr untuk Boyong Bruno Fernandes dari MU

Selain itu, Gibran juga menyampaikan rencana untuk menindaklanjuti masalah ini dengan cepat, mengingat sebagian besar pasokan air baku untuk masyarakat Solo berasal dari Sungai Bengawan Solo.

Gibran menunjukkan keseriusan pihaknya dalam menangani dampak negatif pencemaran ini terhadap kesehatan masyarakat.

"Nanti kami tindaklanjuti secepatnya ya," tegasnya.

Diketahui bawah kejadian terbaru terkait masalah pencemaran Sungai Bengawan Solo terjadi pada hari Selasa, 21 Mei 2024 kemarin.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wonosobo: Cuaca Berkisar dari Cerah Berawan hingga Hujan Ringan pada Kamis, 23 Mei 2024

Saat itu Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi Solo terpaksa menghentikan operasinya sementara karena terkontaminasi limbah etanol dan limbah tekstil.

Staf dari IPA Semanggi, Purnomo menjelaskan bahwa air yang seharusnya diolah oleh IPA tersebut mulai tercemar sejak pukul 11.00 WIB, dan akhirnya operasionalnya harus dihentikan pada pukul 12.00 WIB.

"Limbah yang mencemari air berasal dari pabrik-pabrik di Sukoharjo. Limbah etanol masuk melalui Kali Samin menuju Sungai Bengawan Solo, sedangkan limbah tekstil langsung dibuang ke Sungai Bengawan Solo," ujar Purnomo.

Baca Juga: Kebumen Raih Opini WTP Tujuh Kali Beruntun: Bukti Pengelolaan Keuangan yang Transparan dan Akuntabel

Keputusan untuk menghentikan operasional IPA Semanggi diambil karena air yang terkontaminasi tersebut tidak memenuhi standar baku mutu.

Hal ini menunjukkan urgensi penanganan masalah pencemaran lingkungan di wilayah tersebut, serta perlunya tindakan segera untuk mencegah dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat.

Dalam menghadapi masalah pencemaran Sungai Bengawan Solo, perlu adanya koordinasi yang kuat antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, industri, dan masyarakat.***

 

Editor: Miftakhul Arifin

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler