Dolar AS Melemah, Saat Pilpres 2020

- 7 November 2020, 12:05 WIB
Ilustrasi merosotnya Dolar AS jika Biden menang.*
Ilustrasi merosotnya Dolar AS jika Biden menang.* /Pixabay.com/

KEBUMEN TALK - Lebih dari dua bulan Dolar AS jatuh ke terendah terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan, ketika penghitungan suara untuk pemilihan AS yang kontroversial perlahan bergerak menuju pemerintahan yang terpecah, pada Sabtu 7 November 2020.

Investor bertaruh bahwa calon Demokrat Joe Biden akan menjadi presiden berikutnya, tetapi Partai Republik akan mempertahankan kendali Senat, yang akan menyulitkan Demokrat untuk meloloskan paket bantuan virus corona yang lebih besar yang telah mereka dorong, dan memperkirakan lebih banyak kerugian untuk mata uang AS tersebut.

"Kami masih berpandangan bahwa ekonomi AS sedang melambat, dan itu terjadi pada dolar yang melemah secara nyata," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions, sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari RRI.

Baca Juga: Ujaran Kebencian, Polri Akan Limpakan Kasus Gus Nur ke Kejaksaan

Bukti paling jelas bahwa akhir dari stimulus fiskal sebelumnya dan ledakan infeksi virus corona baru telah melemahkan momentum pemulihan ekonomi, ketika pemerintah AS melaporkan bahwa pengusaha mempekerjakan pekerja paling sedikit dalam lima bulan pada bulan Oktober.

Beberapa negara bagian AS terhambat aktivitas ekonomi, karena adanya lonjakan rakor kasus baru virus corona.

Penurunan besar dalam imbal hasil obligasi jangka panjang AS karena ekspektasi untuk stimulus fiskal yang lebih sedikit, dikombinasikan dengan reli ekuitas dan aset berisiko lainnya, telah menempatkan dolar di bawah tekanan jual yang konsisten, yang kemungkinan besar akan berlanjut.***

Baca Juga: Ujaran Kebencian, Polri Akan Limpakan Kasus Gus Nur ke Kejaksaan

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah