Bisa jadi Pengganti Daging Merah, Ini Segudang Manfaat Tempe yang Jarang Diketahui

- 7 Agustus 2022, 20:15 WIB
Ilustrasi makanan tradisional tempe
Ilustrasi makanan tradisional tempe /Pixabay.com/mochawalk

KEBUMEN TALK - Tempe mengandung sumber protein tinggi, bahkan dapat menggantikan peran daging merah. Pangan yang sangat familiar di masyarakat Indonesia ini juga menyimpan banyak manfaat.

Tidak saja berguna sebagai pengganti protein hewani tetapi juga dapat menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.

Guru Besar FMIPA IPB Prof Dr Ir Antonius Suwanto MSc mengatakan tempe bisa dijadikan pangan alternatif pengganti daging.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Potensi Gelombang Setinggi 4 Meter di Laut Selatan Jabar, Jateng dan Yogyakarta

Namun, saat ini tantangannya adalah menghadirkan tempe dengan variasi-variasi yang lebih kreatif lagi dengan cita rasa hingga tekstur yang beragam.

Menurut Anton, makanan yang baik tidak hanya sehat tetapi juga harus memiliki cita rasa yang enak sehingga dapat disukai oleh banyak orang.

"Kita harus menyesuaikan rasanya dengan taste tertentu. Nah, ini perlu kreativitas bagaimana membuat makanan ini yang sudah sehat tetapi juga harus enak. Misalnya dibuatlah tempe sebagai pengisi sushi atau bakmi dari tempe,” kata Anton.

Ia mengungkapkan sudah semestinya orang Indonesia memberikan penghargaan kepada makanan-makanan lokal yang juga dapat memberikan kebaikan di dalamnya.

Baca Juga: Baru 9 dari 14 Parpol yang Sudah Daftar ke KPU Dokumennya Dinyatakan Lengkap, Ini Daftarnya

Menurut Anton, masih banyak aspek tempe yang bisa diteliti lebih lanjut, bahkan makanan fermentasi jenis lainnya pun membuka peluang untuk penelitian lebih mendalam.

Seperti tempe mlanding, tempe benguk, hingga oncom.

“Makanan-makanan seperti ini perlu dikembangkan terus (penelitiannya), apalagi dalam konteks makanan-makanan berbasis plant-based,” ujarnya.

Selain sehat dan enak, Anton juga menegaskan bahwa makanan yang baik juga harus mempertimbangkan dari segi keberlanjutan dan ramah lingkungan di balik proses pembuatannya, dari hulu hingga hilir.

Baca Juga: Informasi Pemadaman Listrik di Kebumen Hari Ini Senin 8 Agustus 2022, Ini Wilayah yang Terdampak

Tempe, yang terbuat dari kacang kedelai, juga menyimpan keunggulan dalam segi lingkungan jika dibandingkan dengan daging sapi.

Data dari Our World in Data pada 2018, untuk menghasilkan 1.000 kilokalori daging sapi setidaknya bisa menghabiskan lahan seluas 119,49 meter persegi.

Sementara 1.000 kilokalori kacang-kacangan hanya membutuhkan lahan 2,11 meter persegi.

Dari sisi gas rumah kaca, satu kilogram daging sapi dapat menghasilkan emisi gas sebesar 99,48 kgCO2eq, sementara satu kilogram kacang-kacangan hanya menghasilkan 0,43 kgCO2eq.

Baca Juga: Prediksi Koln vs Schalke, Pratinjau, Berita Tim, Susunan Pemain, Prediksi Skor dan Lainnya Bundesliga 2022

“Makanan-makanan berbasis hewani memang lebih banyak memberikan emisi gas rumah kaca dibandingkan makanan nabati,” kata Anton.

Selanjutnya dari segi kebutuhan air, keunggulan kacang-kacangan pun tidak jauh berbeda.

Untuk satu kilokalori daging sapi dibutuhkan 10,19 liter air, sementara satu kilokalori kacang-kacangan hanya dibutuhkan 3,63 liter air.

“Oleh sebab itu, kita harus melihat makanan dari segi proses-prosesnya. Harus memperhatikan proses supply chain-nya hingga sampai ke meja makan kita,” ujar Anton.

Baca Juga: Resep Cumi Saus Padang ala Chef Devina Hermawan: Cita Rasa Pedas, Asam dan Kaya akan Bumbu

Artikel ini sebelumnya pernah tayang di IniPurworejo.com dengan judul "Ini Manfaat Tempe yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Pengganti Daging Merah".***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah