KEBUMEN TALK - Andrea Dovizioso belum menemukan performa terbaiknya bersama WithU Yamaha RNF pada empat seri MotoGP musim 2021.
Hasil terbaik pembalap tertua di MotoGP itu adalah finish ke-15 pada GP Amerika Serikat, akhir pekan lalu.
Kini tiga kali runner up MotoGP itu terdampar di posisi ke-21 pada klasemen sementara pembalap dengan meraih empat poin saja. Hasil tersebut tentu bukanlah yang diharapkan dari pembalap sekaliber Dovizioso.
Baca Juga: Melempem, Razlan Razali Ultimatum Dovizioso: Harus Bisa Tembus 10 Besar!
AKhir pekan ini, MotoGP akan kembali menggelar balapan di Benua Eropa, dengan dibuka GP Portugal yang akan dilaksanakan pada 22-24 April 2022.
Andrea Dovizioso menyambut seri grand prix Eropa dengan harapan bisa menjadi titik balik performanya bersama Yamaha M1.
"Sirkuit Portimao adalah trek yang sangat bagus, tetapi pada saat yang sama merupakan trek yang aneh dan berbeda dari yang lain," kata Andrea Dovizioso, dikutip KebumenTalk.com dari laman Speedweek.com.
Baca Juga: Prediksi Skor : Mallorca vs Alves, Real Betis vs Elche dan Villarreal vs Valencia, Liga Spanyol 2022
Mantan pembalap Ducati itu menegaskan target utamanya pada balapan di Sirkuit Portimao adalah untuk meningkatkan performanya.
"Satu-satunya tujuan kami adalah menunjukkan balapan yang lebih baik daripada terakhir kali di Sirkuit Amerika," tegasnya.
"Kami datang ke Portugal dengan lebih percaya diri dan akan melihat apa yang bisa kami capai," tukas pembalap 37 tahun itu.
Baca Juga: Nggak Kapok, Bos Ducati Yakin Valentino Rossi akan Kompetitif Geber Desmosedici GP21
Sebelumnya Manajer WithU Yamaha RNF juga telah mengungkapkan kekecewaannya karena performa motor Dovizioso yang tertinggal jauh dari Enea Bastianini, pemenang GP Amerika.
"Berjuang untuk poin terakhir (posisi 15) dengan Franky (Morbidelli) itu bagus, tetapi tertinggal 29 detik di belakang pemenang terlalu banyak," kata Wilco Zeelenberg.
Meski kecewa, namun mantan pembalap Belanda itu bertekad untuk memperbaiki masalah kecepatan Yamaha M1 guna mendukung Dovizioso untuk tampil lebih maksimal.
"Kami harus bekerja keras untuk mempersempit kesenjangan ini," pungkas Zeelenberg.***