Hari Pertama Masuk Sekolah, Kuota Siswa di Jateng Belum Terpenuhi 100 Persen, Ini Kata Kepala Disdikbud

11 Juli 2022, 19:40 WIB
Suasana hari pertama masuk sekolah di SMKN Jateng Pati, Senin, 11 Juli 2022. /Diskominfo Jateng

 

KEBUMEN TALK - Meski sebagian sekolah di Jawa Tengah sudah memulai tahun ajaran baru, namun pemenuhan kuota siswa masih berjalan.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng mencatat saat ini sudah 99 persen terpenuhi dari total 217 ribuan kuota siswa.

“Sisanya hari ini sudah dikeluarkan surat edaran pemenuhan sekolah kepada pemangku wilayah,” kata Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Khasanah di Semarang, Senin, 11 Juli 2022.

Baca Juga: Kualifikasi Liga Champions UEFA 2022: Lincoln Red Imps vs Shkupi, Susunan Pemain, Prediksi Skor, Head to Head

Menurutnya sekolah yang tidak terpenuhi sedikit sekali sekitar 0,75 persen.

"Itupun berada di pinggiran semuanya. Dalam waktu lima hari ke depan insyaallah semua nanti terpenuhi,” ujarnya.

Pihaknya meminta agar pemenuhan diprioritaskan bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Kategori selanjutnya adalah dengan sekolah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh satuan pendidikan naungan Pemprov Jateng untuk tidak ada kegiatan perpeloncoan.

Baca Juga: Halo Warga Purwokerto, Berikut Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 12 Juli 2022, Catat Jamnya

Apalagi saat ini beberapa sekolah telah memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Ganjar Pranowo mengimbau pihak sekolah mengawasi penuh pelaksanaannya. Ia tak ingin mendengar adanya kejadian perpeloncoan dialami para siswa baru.

“Kita mau pengenalan, ya kenalkan terhadap situasi dan kondisi sekolah,” tegas Ganjar di rumah dinasnya, Senin, 11 Juli 2022.

Menurutnya, di masa pengenalan ini, siswa baru perlu diberikan motivasi yang membangun semangat belajarnya. Selain itu, lanjut Ganjar, juga didorong untuk berprestasi.

Baca Juga: Prediksi Manchester United vs Liverpool, Prediksi Skor, Berita Tim, Head to Head dan Lainnya

“Agar semangat belajarnya konstan terjaga, bahkan ada keinginan atau motivasi untuk beprestasi,” katanya.

Gubernur menegaskan, hal itu jauh lebih penting daripada cara-cara lama dengan model ospek.

Ganjar tidak ingin siswa baru menerima kekerasan atau semacamnya, seperti yang pernah terjadi di masa lalu.

Baca Juga: 36 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci, Kemenag Sebut Terendah Sejak 5 Tahun Terakhir, Cek Datanya

“Teriak, kekerasan, udah nggak zaman. Maka ini harus ditinggalkan,” tegasnya.

Mantan anggota DPR RI mengatakan, para siswa baru ini bisa dikenalkan pada persiapan menghadapi situasi Pandemi Covid-19 yang masih tak pasti.

“Siap-siap lebih kreatif lagi, mungkin merdeka belajar juga bisa diterapkan ke anak-anak yang sekolah menengah," imbuhnya.

Baca Juga: Daftar Pemain Timnas Indonesia U-16 yang Bakal Bertanding dalam Piala AFF U-16 di Yogyakarta

"Sehingga mereka punya pengalaman dan itu jauh lebih penting dibanding kalau kita bicara model galak-galakan kayak era zaman saya dulu,” tandasnya.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Sumber: jatengprov

Tags

Terkini

Terpopuler