KEBUMEN TALK - Kepada seluruh pengurus cabang olahraga baik di level pusat maupun daerah, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengintruksikan untuk mengubah pola pikir instan dalam pembinaan olahraga.
Kebanyakan cabang olahraga baru akan mempersiapkan diri saat ada turnamen atau kejuaraan semata. Padahal pembinaan harus dilakukan secara kontinyu dan berjenjang tanpa melihat ada turnamen atau kejuaraan, hal demikian diutarakan Menpora.
"Nah hal-hal seperti itu harus kita ubah. Kita biasanya mempersiapkan saat ada turnamen baik di pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Cara-cara ini tidak boleh kita pakai kalau mau berprestasi," kata Menpora, sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA.
Baca Juga: Puan Maharani Kembali Dapat Gelar Kehormatan, Kali Ini Jadi Warga Kehormatan Brimob
Grand Design yang kini tengah disusun menurut dirinya akan mengubah pola pikir. Grand Design keolahragaan nasional memiliki sasaran jangka menengah dan jangka panjang dengan melakukan revitalisasi di berbagai jenjang pembinaan dengan dukungan sport science.
Konsep tersebut menekankan bahwa prestasi harus dibina sejak usia dini atau saat Sekolah Dasar. Itulah yang mendasari Kemenpora mencetuskan gagasan untuk menyusun grand design keolahragaan.
"Intinya adalah prestasi itu harus di-design. Kita harus membuat pabrik prestasi tidak bisa dengan 'nemu' untuk dibina atau by accident setelah itu tidak ada pelapis-pelapis yang berada di bawahnya untuk itu harus didesain tidak boleh by accident," kata dia.
Baca Juga: MTQ Nasional Ke-28, Jokowi: Sebagi Bentuk Kecintaan Terhadap Al-Quran
Dirinya mencontohkan Vietnam yang kini menjadi salah satu kekuatan menakutkan di Asia Tenggara khususnya di ajang sepak bola, atas hasil pembinaan berjenjang serta terarah sejak 10 tahun yang lalu.