Diduga Awan Mirip Semar, BMKG: Itu Fenomena Alam Biasa

- 13 November 2020, 21:18 WIB
Penampakan awan mirip Semar di langit Gunung Merapi, Kamis, 12 November 2020
Penampakan awan mirip Semar di langit Gunung Merapi, Kamis, 12 November 2020 /Twitter/@ketoprak_telur/


KEBUMEN TALK - Belum lama ini jagad maya kembali dihebohkan oleh sebuah postingan.

Dalam postingan itu, terlihat sebuah awan di atas Gunung Merapi berbentuk Semar pada Kamis, 12 November 2020.

Sebelumnya, di Gunung Merapi sudah beberapa kali nampak sebuah awan yang terlihat unik.

Baca Juga: Gubernur Sulteng: Tidak Ada yang Abadi Dalam Politik, Kecuali Kepentingan

Lantas postingan itu pun dibanjiri oleh Netizen Indonesia.

Ada yang menganggap awan itu mirip semar, adapula yang memirip-miripkan dengan Donald Trump, hingga ada yang menaut-nautkan sebuah pertanda.

Hal itu sebagaimana diberitakan KabarJogloSemar.com sebelumnya dalam artikel "Viral Awan Bentuk Semar di Gunung Merapi, Pertanda Apa ya?".

Baca Juga: Bupati Bersama PT BPR BKK Kebumen Serahkan Bantuan Bedah Rumah

Sebelumnya ada sebuah foto yang diunggah akun Twitter @merapi_uncover. Dalam postingannya, sang admin menuliskan bahwa awan bentuk mirip Semar di langit Gunung Merapi.

"Awan pagi tadi, malah ada yang mirip Semar," tulis akun Twitter @merapi_uncover, Kamis, 12 November 2020.

Tak cuma sang admin, rupanya ada juga warga yang mengabadikan awan bentuk Semar di Gunung Merapi itu.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi, Ganjar: Semua Harus Siap Siaga, Semua Skenario Gusti Allah

"(Teramati) di Jalan Blabak-Ketep KM 7 Ngaglik bawah, Sawangan Magelang," ujar seorang warganet yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi.

Dikatakan warga itu, awan mirip Semar di Gunung Merapi itu dilihatnya sekitar pukul 04:55 WIB. Dirinya juga berpendapat bahwa ada sedikit kemiripan awan dengan tokoh pewayangan Semar.

"Sebagai orang Jawa mas, ilmu cocoklogi ya mirip Kyai Semar," ujarnya.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi, Ganjar: Semua Harus Siap Siaga, Semua Skenario Gusti Allah

Seperti yang diketahui tak jarang ada pula masyarakat yang mengkaitkan kemunculan awan berbentuk tertentu sebagai pertanda.

Namun warga tersebut berharap kemunculan awan ini hanya hal biasa dan bukan pertanda akan datangnya sesuatu.

"Semoga awan biasa mas," harapnya.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Dinas DPMPTSP Perbanyak Layanan Online

Bahkan ada yang menili awan itu mirip Semar sesuai dengan ilmu cocologi orang Jawa.

"Sebagai orang Jawa mas, ilmu cocoklogi ya mirip Kyai Semar," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa mengatakan kemunculan awan bentuk Semar di Gunung Merapi ternyata sebagai fenomena alam biasa.

Baca Juga: Pemenangan Pilkada Ponorogo, PSI Konsolidasi

"Itu fenomena alam biasa mas," kata Sigit saat dihubungi Kabar Joglo Semar.

"Masyarakat umum menyebut awan ini sebagai awan topi, awan tudung atau juga awan kanopi karena seolah menjadi penutup yang menyelubungi puncak gunung," lanjut sigit.

Awan Lenticularis mulai terbentuk saat arus angin yang mengalir sejajar permukaan bumi mendapat hambatan dari objek tertentu seperti pegunungan.

Baca Juga: Dirktur Jendral Pengembangan Ekspor Nasional Mengapresiasi Program Misi Pembelian di TEI-VE

Akibat hambatan tersebut, arus udara tersebut bergerak naik secara vertikal menuju puncak awan.

Jika udara naik tersebut mengandung banyak uap air dan bersifat stabil, maka saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung uap air tersebut mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung. Inilah mengapa awan Lenticularis terbentuk.

Baca Juga: Pemenangan Pilkada Ponorogo, PSI Konsolidasi

"Biasa terjadi saat angin kencang bertiup melintasi puncak gunung," pungkas Sigit.

Sebelumnya fenomena alam serupa juga terlihat di di beberapa gunung di Jawa termasuk di Gunung Merapi sekitar 5 November 2020 lalu. *** (Galih Wijaya/Kabar Joglo Semar)

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: Kabar Joglo Semar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah