Jika udara naik tersebut mengandung banyak uap air dan bersifat stabil, maka saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung uap air tersebut mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung. Inilah mengapa awan Lenticularis terbentuk.
Baca Juga: Pemenangan Pilkada Ponorogo, PSI Konsolidasi
"Biasa terjadi saat angin kencang bertiup melintasi puncak gunung," pungkas Sigit.
Sebelumnya fenomena alam serupa juga terlihat di di beberapa gunung di Jawa termasuk di Gunung Merapi sekitar 5 November 2020 lalu. *** (Galih Wijaya/Kabar Joglo Semar)