Network
KEBUMEN TALK - Putri Candrawathi (PC) akan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J, pada hari Jumat, 26 Agustus 2022, dengan didampingi Kuasa hukum Arman Hanish.
Dengan ditetapkannya PC sebagai tersangka, Seto Mulyadi (Ka Seto) Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia mengatakan anak bungsu Ferdy Sambo yang berusia satu setengah tahun berhak untuk mendapat perlindungan khusus.
Anak bungsu Sambo tetap membutuhkan pendampingan dari ibunya sebagai penunjang tumbuh kembangnya.
Baca Juga: Diberhentikan Dengan Tidak Hormat, Ferdy Sambo Ajukan Banding !
Dikutip dari KebumenTalk.com dari Antaranews.com Kak Seto memberikan penjelasan terkait hak anak.
“Sama seperti yang sudah saya sarankan pada kasus pada mbak Angelina Sondakh, waktu itu tersangka juga punya bayi. Saya pesankan mohon bersama ibunya,” ujar Seto Mulyadi.
Seto Mulyadi juga memberikan beberapa saran terkait kasus PC, untuk menjadikan PC sebagai tahanan rumah, dan yang kedua menyediakan fasilitas khusus bagi anak Sambo di lembaga pemasyarakatan.
Hal ini dimaksudkan agar intensitas hubungan anak dan ibu tidak terputus, mengingat usia anak Sambo masih dalam tahap balita.
Seto Mulyadi menjelaskan perlu adanya kerjasama antara lembaga dan pihak terkait agar pertumbuhan anak tetap maksimal.
“Tentu harus ada kerjasama dengan lembaga pemasyarakatan, untuk menyediakan fasilitas yang manusiawi untuk bayi yang baru berusia satu setengah tahun,” jelas Ka Seto.
“Tempat yang disediakan misal ada baby box, mungkin juga susu, atau kesempatan ibu bertemu dengan sang bayi untuk memberikan asi,” sambung Ka Seto.
Bagi anak-anak Ferdy Sambo yang menginjak usia remaja Ka Seto menyarankan untuk puasa sosial media demi menjaga kesehatan psikologis.
Selain itu, anak - anak Sambo berhak mendapatkan penjelasan perihal kondisi dan situasi orang tuanya saat ini.
Anak Sambo disarankan mengambil home schooling atau belajar di rumah untuk menghindari tekanan sosial maupun labelling.
“Kalau anak di bully secara digital, secara virtual, ya mohon untuk puasa sosial media” saran Seto Mulyadi dikutip dari KebumenTalk.com dari Antaranews.com
“Kalau itu dari lingkungan sekolah, ya sementara mungkin menempuh pendidikan jalur informal atau non-formal” sambung Kak Seto menjelaskan.***
