Imbas Penghapusan Tes Antigen dan PCR, Omzet Klinik Menurun Drastis

- 21 Mei 2022, 20:41 WIB
Penghapusan Tes Antigen dan PCR berimbas pada Omzet Klinik di wilayah DKI Jakarta yang menurun drastis.
Penghapusan Tes Antigen dan PCR berimbas pada Omzet Klinik di wilayah DKI Jakarta yang menurun drastis. /Antara/

KEBUMENTALK - Dihapusnya tes antigen dan juga PCR bagi pelaku perjalanan ternyata cukup berdampak bagi Para Pebisnis Swab, khususnya di Klinik.

Hal tersebut dilakukan mengingat vaksin lengkap yang telah dilakukan seluruh elemen masyarakat sangat berdampak positif bagi ketahanan tubuh.

Sehingga Pemerintah melalui Satgas Covid-19 kembali mengeluarkan kebijakan baru berupa penghapusan Tes Swab dan PCR yang sempat menjadi polemic karena dianggap menyulitkan pelaku perjalanan.

Baca Juga: Kapolres Kebumen Minta Orang Tua Awasi Facebook Anak, Imbas Pembunuhan Gadis di Alian, Kebumen

Pemberlakuan kebijakan tersebut bagi para pelaku perjalanan Pesawat dan kereta Api yang sempat mengeluhkan harga tes yang lebih mahal dari pada tiket perjalanan.

Tak hanya itu, biaya tes yang mahal tidak memungkinan bagi pelaku perjalanan untuk tetap melakukan perjalanan, sehingga harus merogoh kocek yang dalam.

Disamping meringanya beban pelaku perjalanan, kebijakan tersebut ternyata memberatkan pihak penyedia tes yang belakangan ini pendapatanya mulai menyusut.

Baca Juga: Mick Schumacher Pede Usai Finish 10 Besar di FP2 Formula 1 Spanyol

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Elvira selaku pegawai dari salah satu Klinik yang ada di DKI Jakarta.

Diketahui bahwa penurunan omzet berupa penurunan jumlah pasien terjadi secara bertahap dan berangsur-angsur selama beberapa bulan.

Dari yang semula ramai dengan pasien yang jumlahnya banyak, kini semakin menipis bahkan sangat menurun drastis.

Baca Juga: Sebelum Tertangkap, Pelaku Pembunuhan Gadis di Alian, Kebumen Melarikan Diri ke Magelang

Tentu saja penurunan yang secara mendadak dan signifikan tersebut cukup mengagetkan bahkan membuat omzet Klinik yang semula tinggi mengalami penurunan.

“Sudah mengalami penurunan dari bulan maret sampai sekarang. Untuk sebelum bulan maret itu kita ada pasien sehari itu sampe 300 pasien. Lalu diawal bulan maret itu turun jadi 100 pasien seharinya. Dan setelah peraturan Pemerintah untuk meniadakan PCR dan Antigen kita semkain turun menjadi 20-40 aja seharinya,” tutur Elvira pegawai Klinik yang dikutip oleh KebumenTalk.com dari TvOne News.

Lebih lanjut, Elvira juga mengatakan bahwa tes Antigen tetap sama di angka Rp 75.000 dan Rp 275.000 yang juga mengalami penurunan secara signifikan hingga mencapai 5-10 pasein dalam sehari.

Baca Juga: Ferrari Upgrade di F1 Spanyol, Charles Leclerc: Kami ingin Kalahkan Red Bull

Dapat dihitung dengan jari, kini pasien yang membutuhkan tes seperti PCR dan Antigen mulai menyusut seiring melonggarnya kebijakan.

Bahkan hanya orang-orang tertentu yang relatif sedikit yang masih menggunakan jasa tes PCR dan Antigen, seperti untuk persyaratan.

Lebih lanujut Pegawai salah satu Klinik di DKI Jakarta itu juga menuturkan beberapa pasien yang masih membutuhkan tes untuk persyaratan.

“Biasanya sih kalau untuk antigen itu orang untuk persyaratan masuk kerja sama mudik waktu itu, balik mudik atau mau perjalanan mudik untuk pasien yang belum booster aja,” Kata Elvira.***

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: TVOnenews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah