KEBUMEN TALK- Diberlakukanya kebijakan resmi untuk satu harga minyak goreng, ternyata memberikan dampak negatif. Harga Rp 14 ribu per liter ternyata menuai kontra baru.
Pasalnya, masyarakat berbondong-bondong pergi ke supermarket untuk membeli minyak goreng kemasan premium.
Akibatnya, stok minyak goreng kemasan premium di pasar tradisional kurang dilirik pembeli.
Baca Juga: Jadwal Rilis Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 2 Episode 15
Sedangkan, pasar ritel tidak membutuhkan waktu lama untuk sekedar menunggu masyarakat memborongnya.
Meski pembelian dibatasi, namun banyaknya masyarakat yang membutuhkan minyak goreng membuat stok habis dalam kurun waktu beberapa jam saja.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan pasar tradisional dimana para pedagang kecil berjualan. Mereka semakin tergerus dengan kebijakan baru tersebut.
Baca Juga: Spoiler Boruto Episode 233: Boruto, Kawaki, Sarada, dan Mitsuki Jadi Tim 7 Baru
Pedagang pasar tradisional mencari jalan keluar lain dengan menurunkan harga jual. Hal itu dilakukan lantaran stok yang dibeli mahal belum terjual.