Kemnaker Canangkan Tahun 2021-2022 sebagai Tahun Magang

- 2 Juli 2021, 09:03 WIB
Menaker Ida Fauziyah.
Menaker Ida Fauziyah. /Kemnaker



KEBUMEN TALK - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mencanangkan tahun 2021-2022 bakal menjadi the Year of Apprenticeship alias Tahun Magang.

Magang diyakini akan menjadi solusi positif, mengingat ada kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi di tengah produktivitas perusahaan yang menurun selama pandemi Covid-19 .

Hal itu ia disampaikan saat menerima audiensi pimpinan Jakarta Japan Club secara virtual di Jakarta pada Rabu, 30 Juni 2021.

Baca Juga: Sesuai Keputusan Pusat, Pemkab Kebumen Siap Berlakukan PPKM Darurat

"Kami canangkan Tahun 2021-2022 akan menjadi the Year of Apprenticeship alias Tahun Magang,"  ujar Ida Fauziyah dikutip KebumenTalk.com dari Instagram @kemnaker.

Ibu Ida berpendapat, pemagangan merupakan konsep belajar sambil bekerja (learning by doing).

Proses magang akan mengajarkan peserta magang untuk membiasakan diri mengikuti proses pekerjaan yang biasa dilakukan dan yang akan dilakukan.

Baca Juga: Bamsoet Tegaskan Sistem Pendidikan Jarak Jauh Solusi Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi di Indonesia

Melalui magang, peserta tidak hanya melihat dan mendengarkan teori, tetapi mereka juga harus melakukan pekerjaan secara Manual Pemagangan untuk Pencari Kerja langsung.

Ida juga menambahkan, melalui proses pembelajaran ini, pemagang dapat secara langsung memperoleh keterampilan dan mengalami perubahan pengetahuan dan sikap saat bekerja.

Sikap dan keterampilan dapat diperoleh tidak hanya dari teori, tetapi juga secara langsung dialami oleh pemagang selama mengikuti program magang di tempat kerja yang sesungguhnya.

Baca Juga: Sukses Gelar Vaksinasi Gratis, Masyarakat: Terimakasih PDI P Kebumen

"Magang menjadi sarana pencaker untuk learning by doing. Dengan magang yang diperoleh oleh pencaker bukan hanya skill teknis (hardskill), tapi juga soft skill (etos dan disiplin kerja). Magang adalah paket komplit pelatihan,"  katanya. 

Lebih lanjut, Ida mengungkapkan ada 1700 perusahaan Jepang yang menjadi member JJC.

Mereka akan menyampaikan dan mendorong para anggotanya di sektor otomotif, konstruksi, alat berat, bahkan penempatan magang ke Jepang dan lainnya untuk menyelenggarakan magang.

"Kami mengajak kepada para pengusaha yang tergabung dalam JJC dan APINDO untuk bersama-sama dengan pemerintah untuk mensukseskan program pemagangan ini, dalam rangka menyiapkan SDM unggul menuju Indonesia Maju, " pungkasnya.***

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: Instagram @kemnaker


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x