Bamsoet Tegaskan Sistem Pendidikan Jarak Jauh Solusi Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi di Indonesia

- 1 Juli 2021, 18:59 WIB
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. /Instagram @bambang.soesatyo/



KEBUMEN TALK - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo kembali menegaskan pentingnya program wajib belajar hingga perguruan tinggi gratis bagi warga negara Indonesia yang tidak mampu secara ekonomi. Terlebih saat ini bangsa Indonesia tengah menyongsong 'generasi emas' dan puncak bonus demografi, di mana ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas menjadi tumpuan bagi suksesnya pembangunan nasional.

"Harus diakui saat ini pemerataan akses pendidikan tinggi masih belum merata. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dari sekitar 2 sampai 3 juta lulusan SMA dan SMK setiap tahunnya, hanya sekitar 38 persen yang berkesempatan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Artinya, hanya sedikit 'generasi emas' Indonesia yang mampu menyandang gelar sarjana," ujar Bamsoet.

Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari akun instagram @bambamg.soesatyo, hal itu diungkapkan usai menerima Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Kamis, 1 Juli 2021.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Hari Ini 2 Juli 2021 Pukul 18.20 WIB

Ketua DPR RI ke-20 ini menuturkan sistem pendidikan jarak jauh berbasis teknologi informasi bisa menjadi salah satu solusi terbaik pemerataan akses pendidikan tinggi.

Sistem pendidikan berbasis teknologi informasi mampu menyediakan akses pendidikan seluas-luasnya bagi lulusan sekolah menengah tingkat atas di seluruh wilayah Indonesia, baik yang tidak terserap oleh perguruan tinggi, maupun yang terpaksa menunda melanjutkan pendidikan karena harus bekerja.

"Penyelenggaraan pendidikan yang masih mengadopsi sistem dan prosedur konvensional, harus mulai bergeser pada optimalisasi pemanfaatan kemajuan teknologi informasi. Kondisi pandemi Covid-19 mengajarkan kita untuk semakin menegaskan urgensi pemanfaatan teknologi informasi sebagai langkah terobosan untuk menyiasati berbagai kendala, terutama pembatasan aktivitas dan kontak fisik dalam proses belajar mengajar," kata Bamsoet.***

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: Instagram @bambang.soesatyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x