Muktamar Pemikiran Ika PMII, Cak Imin: Bukan Sembarang Muktamar

- 6 April 2021, 08:42 WIB
Gus AMI harapkan Muktamar Pemikiran Dosen PMII melahirkan solusi kebangsaan.
Gus AMI harapkan Muktamar Pemikiran Dosen PMII melahirkan solusi kebangsaan. /Literasinews/

TALK KEBUMEN - Muktamar Pemikiran Islam Indonesia ditengah upaya pemerintah dan masyarakat Indonesia keluar dari kepungan pandemi Covid-19 dan pemulihan massal ekonomi nasional, tetiba saja menyeruak ke publik ratusan intelektual Islam Indonesia menggelar Muktamar Pemikiran di Surabaya, pada 6 April 2021.

Muktamar ini, jelas Muhaimin Iskandar, bukan sembarang muktamar, sebab yang di kontestasikan adalah pemikiran, gagasan, ide dan intelektualitas.

"Galibnya publik memahami muktamar itu adalah perhelatan permusyawaratan tertinggi dari organisasi sosial keagamaan, organisasi kemasyarakatan maupun partai politik," tulisnya, sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari akun instagram@cakiminow.

Baca Juga: Mal Pelayan Publik Magetan Resmi Dioperasikan

Tetapi kali ini, terus, ratusan profesor maupun dosen dari berbagai perguruan tinggi di tanah air, berkumpul dan menggelar acara hajatan muktamar pemikiran. pasti, ini adalah peristiwa yang biasa dan luar biasa harus membahas sesuatu yang luar biasa serta menghasilkan rekomendasi tetapi juga produk yang luar biasa.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh A Muhaimin Iskandar (@cakiminow)

 

"Jika muktamar ini kehilangan keluarbiasaan itu, maka bisa dipersepsikan bahwa muktamar pemikiran ini menjadi semacam 'reuni' para intelektual dan pakar yg sedang melepaskan 'penat' karena lama terkekang di dunia kampus, maupun organisasi sosial, keagamaan dan politik yang ditekuninya," .

"Namun, penulis yakin bahwa muktamar pemikiran ini adalah peristiwa luar biasa dan akan menghasilkan produk yang luar biasa," lanjutnya.

Baca Juga: Lakukan Kunjungan ke Penggilingan, Khofifah: Petani Butuh Alat Pengering

Keluarbiasaan itu tampak, terang Cak Imin, dari dasar diselenggarakannya Muktamar, yakni kondisi saat ini Bangsa Indonesia menyambut bonus demografi berupa generasi emas (golden generation) pada 2045 mendatang.

Karena itu, jelasnya, perlu penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul supaya potensi bonus demografi itu tidak menjadi bencana demografi (demographic disaster). Dan para intelektual (dosen) alumni PMII yakin mereka mampu menjadi gerbong besar penyedia lahirnya SDM unggul tersebut.

"Selain itu, saja muktamar pemikiran ini dalam rangka secara serius masalah-masalah terkini bangsa Indonesia keluar dari pandemi covid 19 dan ancaman krisis ekonomi nasional. Sebab, apalah artinya kaum intelektual jika mereka tidak berani keluar dari "menara gading" untuk berjibaku secara kongkrit membantu pemerintah dan masyarakat," pungkasnya.***

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x