KEBUMEN TALK - Kasus pembunuhan Brigadir J semakin menuai titik terang. Komnas HAM menemukan salah satu rekaman CCTV, yang bisa menjadi penjelasan dari rangkaian kasus Brigadir J.
Menurut Choirul Anam (Anam), Komisioner Komnas HAM menjelaskan tentang moment yang ada dalam video CCTV yang tidak beredar ke publik.
Dalam video rekaman CCTV tampak Ferdy Sambo (FS) memanggil dua ajudan ke ruangannya secara bergantian.
Baca Juga: Misi Fabio Quartararo Jegal Bagnaia di Misano: Saya Selalu Tampil Cepat Disini
Hal ini, Ferdy Sambo lakukan untuk meminta keterangan atas kejadian yang berlangsung di Magelang pada hari, Kamis, 7 Juli 2022.
“Itu naik-turun, FS sedang memanggil para ADC (Aide de Camp/Ajudan). Jadi FS pengen tahu apa yang terjadi di Magelang,” jelas Choirul Anam, dikutip KebumenTalk.com dari PMJ News.
“Bharada E disuruh naik ke atas, ditanya, dipanggil ke lantai tiga. ADC satunya juga gitu,” sambung Choirul Anam saat konferensi pers di Gedung Komnas HAM.
Baca Juga: Kerjasamanya dengan KTM Segera Berakhir, Miguel Oliveira: Saya Senang, Tapi juga Sedih
Choirul Anam melanjutkan, bahwa dalam rekaman layar terlihat dua ajudan dipanggil ke ruangan FS yang di lantai atas secara bergantian.
Pertama, orang berbaju hitam yang naik lift ke lantai atas menuju ruangan FS di rumah dinasnya, yang berada di Jalan Saguling.
Kemudian, selang beberapa menit bergantian, disusul oleh Bharada E naik menggunakan lift menuju ruangan FS.
Nampak, pria yang berbaju hitam keluar dan duduk di sebelah samping tangga dekat lift.
Choirul Anam juga memberikan penjelasan dari rekaman video CCTV yang tidak beredar tersebut.
“Ini di video CCTV yang beredar itu tidak ada. Kalau ingin membuat terang benderang, harusnya video ini ada di rangkaian itu,” ujar Choirul Anam.
“Tapi tidak ada. Direkonstruksi kemarin ada peristiwa ini. Ini video yang diambil dari raw material” Sambung Choirul Anam menjelaskan.
Baca Juga: JADWAL TV METRO TV Hari Ini mulai 2 September 2022 Hingga 4 September 2022
Menurut Choirul Anam, sangat disayangkan rekaman video dalam CCTV tersebut terlewat dan tidak di ekspos ke publik.
Video rekaman dalam CCTV bisa menjadi salah satu bagian penting untuk menyelesaikan kasus Brigadir J.***