Kunjungi Acara UNESCO di Maroko, Bupati Kebumen Bicara Potensi Geopark Kebumen: Cakupannya Kini Lebih Luas

- 8 September 2023, 08:27 WIB
Bupati Arif Sugiyanto menghadiri acara The 10th Internasional Conference on UNESCO Global Geopark di Maroko.
Bupati Arif Sugiyanto menghadiri acara The 10th Internasional Conference on UNESCO Global Geopark di Maroko. /Diskominfo Kab. Kebumen

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan, budaya Kebumen sangat beragam, yang terkait erat dengan alam lingkungan. Ada tiga zona alam di Kebumen, yaitu; Pegunungan Utara dengan bantuan melange dan lapisan tanah tipis. Kawasan karst di sisi Barat, lembah aluvial (endapan) di kawasan tengah dan kawasan pesisir Selatan. Menurutnya, kawasan Utara dan karst didominasi budaya berkarakter ekspresif, terbuka dan merupakan manifestasi relasi manusia dengan alam. Sementara kawasan pesisir berkembang budaya khas Mataram karena wilayah ini di masa lalu memiliki intensitas relasi tinggi dengan para bangsawan Mataram. Dan kawasan tengah merupakan poros ekonomi sebagai melting pot ragam kebudayaan Kebumen.

Sementara itu, Ahli Peneliti Utama BRIN Chusni Ansori, menyampaikan tentang hubungan pembentukan budaya pada kawasan Geopark Kebumen dengan keragaman geologinya, dan pengaruh kondisi geologi terhadap pembentukan budaya yang terbentuk.

Baca Juga: Prediksi Skor Georgia vs Spanyol di Kualifikasi Euro 2024, Preview Laga, dan Starting Line Up Pemain

Menurut Chusni, ada parameter budaya yang ada di Kabupaten Kebumen berupa budaya megalitik, Hindu-Budha, Islam dan kolonial.
Sedangkan parameter geologi ada tujuh parameter yang meliputi litologi, bentang alam, ketinggian, kelerengan, meterial tambang, jarak dari sungai dan geohidrologi.

"Tujuh parameter geologi dan empat parameter budaya telah dianalisis menggunakan metode overlay dan AHP," ucap Chusni yang juga ketua Kelompok Riset Geoheritage-Geopark BRIN
Berdasarkan analisis tersebut budaya yang berkembang pada kawasan Kebumen mempunyai keterkaitan dengan kondisi geologi yang ada. Budaya era megalitik ada 11 lokasi, dan Hindu-Budha 13 lokasi, terlihat kuat keterkaitannya dengan air tanah dan kedekatan dengan sungai.

"Pada era Islam ada 31 lokasi lebih terkait dengan kontrol ketinggian dan material tambang, sementara pada era kolonial ada 83 lokasi lebih dikontrol oleh bentang alam dan bahan tambang," ucapnya.

Baca Juga: Babinsa Koramil 08/Alian Dampingi Kampanye Kades Jatimulyo, Minta Masyarakat Jaga Kondisi Aman dan DamaiBaca Juga: Babinsa Koramil 08/Alian Dampingi Kampanye Kades Jatimulyo, Minta Masyarakat Jaga Kondisi Aman dan Damai

Secara keseluruhan daerah datar, endapan alluvial, morfologi fluvial dan pantai, jarak dari sungai kurang dari 750 m, ketinggian kurang 50 m, pada daerah air tanah dangkal dan material tambang berapa sirtu, merupakan pilihan utama.***

Halaman:

Editor: Muhammad Mugi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah