Hari Santri, PAC IPNU-IPPNU Sempor Gelar Sarasehan

2 November 2020, 09:04 WIB
Moderator dan Pemateri Sarasehan dalam rangka Hari Santri Nasional /KEBUMEN TALK

KEBUMEN TALK - Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sempor, Kebumen menggelar acara Sarasehan dalam rangka Hari Santri Nasional, di Pendopo Kanteng, Sempor, Kebumen, pada Minggu, 1 November 2020.

Dalam acara tersebut, dihadiri Camat Sempor, Drs. Budiono, M.Si, MWC NU Sempor, Budi Santoso S.Pd, Kepala Desa Kenteng, Mustholih, Pengurus Cabang IPNU IPPNU Kebumen, Trio Agustin, dan beberapa banom NU di kecamatan sempor seperti, Muslimat Sempor, Ansor Sempor, Fatayat Sempor, dan Banser Sempor.

Jalannya acara dipimpin oleh Aziz Arwani, Camat Sempor, Drs. Budiono, M. Si., menjelaskan tentang
peran organisasi IPNU dan IPPNU dalam upaya pembangunan Negara Indonesia, khususnya pembangunan di Kecamatan Sempor.

Baca Juga: Masa Pandemi, Usia Jamaah Umroh Dibatasi

"Banyak hal yang bisa dilakukan dalam pembangunan, kuncinya satu yaitu kreativitas," ungkap Budiono.

PC IPNU Kebumen, Trio Agustin menjelaskan apa saja peran-peran yang harus dilakukan IPNU IPPNU di era sekarang, dan dalam ruang kemasyarakatan.

"IPNU IPPNU sekarang itu susah dalam berorganisasi seperti biasanya dalam kondisi ini dituntut dalaman Kecepatan dan ketepatan dalam penggunaan internet," ungkap Trio.

Baca Juga: Kampanye Arif-Rista, Bawaslu: Imbauan Tidak Diindahkan Kami Akan Bertindak

Sedangkan, MWC NU Sempor, Budi Santoso, S. Pd., membahas tentang asal-usul santri, apa itu santri, dan hubungan dari keduannya.

"Santri, biasanya merujuk pada seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam pada sebuah pesantren dalam kurun waktu tertentu, tergantung tingkat pendidikan," ungkap Budi dalam menjelaskan materi.

Ketua PAC Ansor Gombong, Gus Nofian Said, menjelaskan tentang nilai-nilai yang ditauladankan santri Nusantara dari dulu, dan posisi Santri, kyai dan pondok pesantren dalam bingkai Nahdlatul Ulama.

Baca Juga: Jabodetabek Terancam Bencana Alam, BNPB: Pemangku Jabatan Untuk Antisipasi

"Para pencari ilmu agama Islam kemudian tetap disebut dengan kata santri adalah fusi dua keluhuran, ilmu agama Islam bersatu dengan budi pekerti (akhlak) Nusantara", ungkap Gus Nofi.

Editor: Fathurohman Wahid

Tags

Terkini

Terpopuler