Menurut Ahmad Afifudin, ia merasa senang menerima uang insentif guru ngaji dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Sebab guru ngaji asal RT 5 RW 02, Desa Tamansari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, ini bisa memanfaatkan insentif, untuk menambah modal usaha sang istri berjualan gorengan.
“Kadang-kadang itu satu tahun baru kita ambil (di rekening), terutama kayak puasa begini, itu biasanya kita bisa nambahi modal untuk istri. Biar ayem, tambah modal sedikit-sedikit,” ungkap Afif, di musala yang bersebelahan dengan rumahnya, Sabtu 1 April 2023.
Menurut pria yang telah mengajar sejak 1994 ini, uang insentif yang diterimanya Rp100 ribu per bulan atau setahun Rp1,2 juta. Uang diterimanya langsung melalui rekening bank atas nama masing-masing penerima.
Meski nilai insentif tak banyak, diakuinya, itu tetap lebih baik ketimbang tak ada sama sekali. Mengingat hal itu merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Jateng kepada guru ngaji atau kiai kampung seperti dirinya.
“Saya matur nuwun sekali dengan pemerintah, dengan Pak Ganjar sama Pak Yasin (Wagub Taj Yasin Maimoen) dan yang lain, dapat insentif. Tapi walaupun, mohon maaf, nilainya tidak seberapa, tapi lumayan membantu daripada tidak sama sekali,” ungkapnya, yang juga imam musala sebelah rumahnya.
Sejak 1994 mengajar, kata Afif, memang belum pernah ada insentif. Dia menuturkan, insentif bagi guru agama baru ada di era Ganjar-Taj Yasin.
Oleh karena itu dia sangat berterima kasih kepada gubernur dan wagub. Dia berharapan program itu bisa dipertahankan dan nilainya ditingkatkan.