KEBUMEN TALK - Guru ngaji memang ikhlas dalam mengajar generasi muda. Sebab, tanpa guru agama, anak-anak jauh dari nilai agama.
Semakin jauh dari nilai budaya dan mereka tetap di jalan yang diridai oleh Allah SWT, termasuk, agar anak-anak tidak lupa dengan nilai ketimuran mereka.
Itulah yang dilakukan para guru agama di desa. Afif menyebutkan serentetan aktivitas mengajar yang telah dia kerjakan.
Sejak pagi, dia mengajar pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MTs Mifathul Ulum Ngemplak Mranggen hingga pukul 14.00 WIB.
Kemudian, mengajar di Madrasah Diniyah berupa ilmu nahwu dan sorof di dekat rumahnya sampai 16.30 WIB.
Sorenya, dia ikut membantu istri jualan gorengan dan jajanan. Setelah magrib, Afif ngajar anak-anak ngaji di musala.
Baca Juga: Bukan Beribadah, Malam Ramadhan di Jakarta Ini Malah Dijadikan Ajang Tawuran, Remaja Pake Sajam!
“Kalau bicara lelah, lelah sekali. Tapi bagaimana lagi, kita niat sudah lillahi taala. Karena kata Rasulullah SAW, kan sebaik-baik manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Kita niatnya agar anak-anak kenal dengan Allah, kenal Rasulullah, mereka punya akhlakul karimah,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Diskominfo Jateng.