KEBUMEN TALK - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan guna mengantisipasi akan ancaman gempa bumi dan tsunami di sepanjang selatan Pulau Jawa.
Hal itu disampaikan Dwikorita pada kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) yang digelar selama dua hari di Cilacap, Jawa Tengah, 27-28 Juli 2022.
Menurutnya, Cilacap berada di garis Pantai Selatan Jawa menghadap langsung zona tumbukan lempeng antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia.
Dari hasil pemodelan tsunami dengan skenario terburuk, dikhawatirkan berpotensi terjadi tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 meter di Pantai Cilacap.
Potensi ini sebagai akibat dari gempa bumi dengan kekuatan M8,7 pada zona megathrust dalam tumbukan lempeng tersebut.
Dwikorita menyebut prakiraan skenario terburuk itu bukanlah ramalan, namun merupakan hasil kajian ahli dan pakar kegempaan.
Lalu kapan waktu terjadinya, Dwikorita menegaskan hal tersebut belum dapat diketahui.