Network
KEBUMEN TALK - Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo masih berjuang menolak penambangan guna membangun Bendungan Bener.
Aksi penolakan dari warga merupakan bentuk protes atas penderitaan yang dialami masyarakat Wadas.
Janji manis dari Pemerintah terkait rencana pembangunan Bendungan Bener ternyata tidak terealisasikan.
Baca Juga: Fabio Quartararo Merendah: Saya Tak Bisa Dibandingkan dengan Valentino Rossi
Pemerintah serta pemrakarsa meyakinkan warga bahwa adanya rencana pembangunan Bendung Bener akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Berdasarkan unggahan Instagram @wadas_melawan, terlihat beberapa foto yang menggambarkan kondisi sekitar area pembangunan Bendung Bener justru membawa penderitaan bagi warga Wadas.
Dikutip KebumenTalk.com dari @wadas_melawan, dinyatakan dalam caption foto bahwa pembangunan bendungan dilakukan dengan serampangan atau sembarangan.
Baca Juga: Aleix Espargaro Sebut GP Amerika Sebagai Bencana: Setidaknya Saya Bisa Pulang!
Hal itu mengakibatkan lingkungan rusak, mata pencaharian warga hilang, masa depan anak cucu dirampas, bahkan beberapa warga terdampak tidak mendapatkan kesejahteraan dan haknya.
Dugaan terkuat mengenai warga terdampak yang belum mendapatkan haknya, terlihat dari unggahan foto di Instagram tersebut.
Terlihat sebuah kain berwarna putih yang bertuliskan 'Tanahku Belum Dibayar'.
Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp10,43 Triliun Untuk PON XX Papua
Hal itu sangat membuat penderitaan warga Wadas semakin menumpuk.
Dalam postingan juga terlihat sejumlah warga yang berkumpul di area pembangunan Bendung Bener, yang belum diketahui pasti maksud dan tujuan mereka berkumpul di area tersebut.
Unggahan foto terkait kondisi area pembangunan Bendungan Bener mendapatkan komentar dari Netizen, yang kebanyakan memberikan pendapat negatif kepada Pemerintah.
Baca Juga: Gawat! PTM Banyak Pelajar SMP Berangkat Sekolah Mengendarai Sepeda Motor
"Belum dibayar?" tulis heri_abeng17.
"Orang atas itu omong kosong semua," tulis riski_muhtar.
Penderitaan warga Wadas yang masih dirasakan, membuat mereka terus melakukan penolakan terhadap rencana pertambangan di Wadas, Purworejo.***
