Petani Jawa Tengah Panen Pupuk Gratis! Pemerintah akan Tambah Alokasi Hingga 9,55 Juta Ton!

23 Mei 2024, 14:30 WIB
Pupuk Bersubsidi di Cilacap Melimpah di Tahun 2024, capai 26 Ribu Ton Urea! Kok Masih Kurang?./Dok IST /

KEBUMEN TALK - Pemerintah pusat telah meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton tahun ini.

Hal itu akan memberikan manfaat langsung kepada petani di Jawa Tengah dengan alokasi tambahan sebesar 1,4 juta ton.

Seperti disampaikan oleh General Manager Wilayah 1 PT Pupuk Indonesia (Persero), Roh Eddy Andri Wismono pada Rabu, 23 Mei 2024 kemarin.

"Pada awal 2024 alokasinya kan 4,7 juta ton, saat ini menjadi 9,55 juta ton," kata Eddy, dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA.

Baca Juga: Arsenal Siap Kejutkan Fans dengan Rekrut Kiper Baru dari Feyenoord, Justin Bijlow Siap Tantang David Raya

Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi

Penambahan ini diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1/2024 yang merupakan revisi dari Permentan Nomor 10/2022, serta Keputusan Menteri Pertanian Nomor 249/KPTS/SR.320/M/04/2024.

Pupuk bersubsidi jenis Urea, NPK, NPK Formula Khusus Kakao, dan Organik disediakan hanya untuk sembilan komoditas utama: padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kakao, dan kopi.

Eddy mengungkapkan, distribusi pupuk dilakukan melalui gudang-gudang pupuk di daerah.

Baca Juga: Gibran Sebut Penanganan Pencemaran Sungai Bengawan Solo Perlu Peran Gubernur Jawa Tengah

Petani dapat mengambil pupuk bersubsidi menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu tani, dengan syarat mereka terdaftar di e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Elektronik).

"Seperti disampaikan Pak Mentan (Menteri Pertanian), asal petani tersebut terdaftar di e-RDKK maka pengambilan bisa menggunakan KTP," tambah Eddy.

Selain itu pemerintah juga menetapkan harga baru pupuk bersubsidi, yang bisa anda cek di bawah ini.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Inilah Jadwal Film Terbaru di CGV Rita Supermall Purwokerto Hari Ini yang Harus Anda Tonton

Harga Baru Pupuk Bersubsidi

Pemerintah Republik Indonesia menetapkan harga baru untuk pupuk bersubsidi jenis organik sebesar Rp 800 per kilogram.

Sementara itu, harga jenis lainnya tetap sama: Urea Rp2.250 per kg, NPK Rp2.300 per kg, dan NPK Kakao Rp3.300 per kg.

Eddy mencatat, serapan terbesar di Jawa Tengah sejauh ini adalah jenis Urea, namun penggunaan NPK juga meningkat signifikan, dari semula 20-30 persen kini hampir mencapai 50 persen.

Baca Juga: Pelatih Baru Liverpool, Arne Slot Buru Mantan Anak Asuhnya di Feyenoord, Orkun Kokcu

Untuk memastikan penyaluran berjalan lancar, PT Pupuk Indonesia telah menyiapkan langkah-langkah percepatan distribusi.

"Pada prinsipnya, Pupuk Indonesia siap menjalankan amanah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi ke seluruh Indonesia," kata Eddy.

Di beberapa daerah, termasuk Jawa Tengah, telah dilakukan percepatan penyaluran agar petani bisa segera mengambil pupuk bersubsidi.

"Seperti melalui sosialisasi bahwa ini ada tambahan (alokasi, red.). Mungkin petani banyak yang tidak tahu, seperti di kabupaten-kabupaten. Ada pula penebusan bersama," tukasnya.***

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler