Kondisi Prancis Tertekam Setelah Adanya Serangan Brutal

- 30 Oktober 2020, 18:42 WIB
ilustrasi bendera Prancis.
ilustrasi bendera Prancis. /Pixabay

Menurut BMF TV sebelum meninggal dunia, wanita tersebut sempat berpesan, "Beri tahu anak-anak saya bahwa saya mencintai mereka”.

Sampai saat ini, kedua identitas korban insiden tersebut belum disebutkan. Sedangkan si petugas gereja diketahui bernama Vincent Loques.

Baca Juga: Tanggap Bencana Alam, Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Kemanusiaan

Vincent dikenang sebagai sosok yang sangat baik oleh tokoh senior di gereja, Canon Philippe Asso. Ia juga merupakan ayah dari dua anak perempuan.

Serangan yang sangat mengerikan itu terjadi pada Kamis, 29 Oktober 2020 kisaran pukul 08.29 pagi waktu setempat.

Sebagai bentuk solidaritas terhadap Samuel Paty, seorang guru yang dipenggal kepalanya karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya, beberapa hari sebelumnya terdapat ribuan orang berkumpul di seluruh Prancis.

Baca Juga: Kapolres Kebumen Ajak Pemuda Untuk Jauhi Narkoba dan Anti Anarkis

Tidak lama setelah itu, polisi di Kota Lyon mengungkapkan bahwa dirinya telah menangkap seseorang asal Afghanistan yang terlihat membawa pisau besar saat mencoba naik trem.

Sampai akhirnya, Polisi dikabarkan telah membunuh seorang pria yang mengancam orang yang tengah lewat dengan senjata api, dan
serangan lain dilaporkan di Kota Avignon, Prancis Selatan.***

Halaman:

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah