Elon Musk bahkan mengklaim telah melakukan tes acak dan menemukan bahwa 1/5 dari semua akun Twitter adalah spam atau palsu.
Musk juga telah meminta kepada Twitter untuk memberi dirinya akses "firehose" ke datanya sehingga dia bisa mendapatkan pandangan dunia nyata tentang aktivitas pengguna.
Baca Juga: Usai Tiga Tahun 'Vacum', Car Free Day di Kebumen akan Kembali Diadakan Mulai Pekan Depan
Semua ketakutan Musk kini telah sampai pada kesimpulan yang tidak mengejutkan, karena orang yang baru bertemu Presiden Joko Widodo ini resmi mengumumkan bahwa ia tidak lagi berniat untuk melanjutkan kesepakatan mengakuisisi Twitter.
Melalui kuasa hukumnya, Elon Musk menuduh bahwa Twitter gagal memberinya informasi secara lengkap atau dapat digunakan.
"Twitter telah gagal mematuhi kewajiban kontraktualnya," kata Vijaya Gadde selaku kuasa hukum orang terkaya di dunia itu, dilansir dari situs LAG.vn.
Meski Elon Musk telah memutuskan untuk tak melanjutkan pembeliannya, Twitter diyakini akan mencoba untuk “menahan” Musk untuk tetap berada dalam kesepakatan dalam akuisisi Twitter.***